Page 64 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 64

NO       PEMANGKU
                                                 MASUKAN                           KETERANGAN
               .      KEPENTINGAN
                                                                      lima juta). Sehingga standar menaikan besaran
                                                                      pidana  denda  menimbulkan  disharmoni  jika
                                                                      mengacu  ke  Perma  Nomor  2  Tahun  2012
                                                                      tentang  Penyesuaian  Batasan  Tindak  Pidana
                                                                      Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP.



                                                        Tabel 20.
                                Norma Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik dalam UU ITE
                                                    (Pasal 27 ayat (3))

              NO       PEMANGKU
                                                 MASUKAN                           KETERANGAN
               .      KEPENTINGAN
              1.    Direktorat          Beragamnya         kualifikasi  Masih  berlakunya  Pasal  27  ayat  (3)  UU  ITE
                   Pengendalian  Aplikasi  perbuatan  pidana  dalam  frasa  meskipun  telah  diuji  oleh  MK  menandakan
                   Informatika Kominfo    “pencemaran   nama   baik”  diperlukannya  norma  pencemaran  nama  baik
                                        mengakibatkan    penyelesaian  yang menggunakan media informasi elektronik
                                        kasus yang terkait Pasal 27 ayat  maupun  dokumen  elektronik.  Sehingga  pasal
                                        (3)  UU  ITE  diselesaikan  dengan  tersebut  tidak  perlu  dihapus  dalam  revisi  UU
                                        mengutamakan/mengedepanka     ITE mendatang, walaupun masih ada anggapan
                                        n  mediasi  antara  korban  dan  pada  masyarakat  bahwa  pasal  pencemaran
                                        pelaku.                       nama  baik  UU  ITE  termasuk  dalam  pasal
                                                                      “karet”.  Selain  itu,  ditemukan  fakta  dalam
                                                                      putusan pengadilan terkait Pasal 27 ayat (3) UU
                                                                      ITE  menjatuhkan  sanksi  pidana  penjara,
                                                                      padahal  terdapat  frasa  dalam  ketentuan
                                                                      tersebut  “dan/atau”  yang  mengatur  adanya
                                                                      denda  sebagai  pidana  alternatif  atau  pidana
                                                                      kumulatif.
              2.    Akademisi   Fakultas  Sebaiknya   penyidik   dalam  Implementasi  Pasal  27  ayat  (3)  UU  ITE  yang
                   Hukum     Universitas  melaksanakan  ketentuan  Pasal  “kebablasan”  atau  berlebihan  dapat  ditinjau
                   Indonesia            27    ayat   (3)   UU   ITE,  dari  kenaikan  jumlah  kasus  tindak  pidana
                                        mengedepankan        ultimum  pencemaran  nama  baik.  Hal  ini  disebabkan
                                        remidium dengan mengusahakan  rumusan Pasal 43 ayat (6) UU ITE, dimana untuk
                                        perdamaian  antara  pelapor  dan  memperoleh  penetapan  pengadilan  sebelum
                                        terlapor atas adanya pengaduan  melakukan  penangkapan  dan  penahanan
                                        pencemaran nama baik.         penyidik  tidak  perlu  membuktikan  adanya
                                                                      kesengajaan dan perbuatan tanpa hak.
              3.    Institute  For  Criminal  Pasal  27  ayat  (3)  UU  ITE  dalam   Terdapat  dua  delik  dalam  Pasal  310  KUHP
                   Justice              implementasinya  perlu  untuk  yakni  penistaan  tertulis  dalam Pasal  310  ayat
                                        diperjelas   mengenai   unsur  (1) dan penistaan tidak tertulis dalam 310 ayat
                                        “penghinaan         dan/atau  (2).  Hal  ini  menjadikan  adanya  perbedaan
                                        pencemaran  nama  baik”,  serta  kualifikasi delik antara Pasal 27 ayat (3) UU ITE
                                        perlu           mempertegas  dengan Pasal 310-311 KUHP dimana tidak ada
                                        unsur/konteks  pelapor  sebagai  kualifikasi  delik  penistaan  tertulis  dan
                                        orang  per  orang  atau  individu  penistaan  dalam  UU  ITE  dan  hanya  terdapat
                                        dan  bukan  badan  hukum  atau  kualifikasi fitnah serta pencemaran nama baik.
                                        pejabat   dan   badan/lembaga   Pasal  27  ayat  (3)  UU  ITE  yang  bersifat  lex
                                        negara.                       specialis dari ketentuan Pasal 310 ayat (1) dan
                                        Masih           diperlukannya  (2)  KUHP,  mengakibatkan  semua  konteks
                                        pemidanaan dalam Pasal 27 ayat  penghinaan dapat dipidana. Unsur “membuat
                                        (3) UU ITE sebagai pelindung Hak  dapat  diakses”  bertentangan  dengan  unsur
                                        Asasi   Manusia   dan   untuk  “kesengajaan dengan maksud”.
                                                                               Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
                             Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

                  42                                      Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat
                                                                                                  Jenderal DPR RI
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69