Page 65 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 65

NO       PEMANGKU
                                                 MASUKAN                           KETERANGAN
               .      KEPENTINGAN
                                        menjaga   martabat   manusia.   Dimensi penghinaan tidak terlepas dari Pasal
                                        Sehingga   tidak   tepat   jika  19  ICCPR,  yakni  berkaitan  dengan  freedom of
                                        ketentuan   penghinaan   dan  expression, freedom of speech and opinion, dan
                                        pencemaran  nama  baik  dialihan  freedom  for  information.  Ketiga  bentuk
                                        kedalam ranah perdata.        kebebasan  tersebut  merupakan  hak  yang
                                                                      terlanggar saat dilakukannya pemidanaan atas
                                                                      penghinaan. Menurut Prof. Susi Dwi Harijanti,
                                                                      bahwa perlu adanya ketentuan yang mengatur
                                                                      kehadiran  negara  dalam  hak  asasi  manusia
                                                                      sehingga  tindakan  melindungi  warga  negara
                                                                      tidak  bisa  dihitung  hanya  dengan  instrumen
                                                                      ancaman  pidana,  melainkan  perlu  pula
                                                                      menyiapkan instrumen hukum  dan  perangkat
                                                                      hukum dapat dikatakan juga merupakan bagian
                                                                      dari  kehadiran  negara  untuk  melindungi  hak
                                                                      asasi manusia warga negaranya.
                                                                        Memindahkan    ketentuan   pemidanaan
                                                                      penghinaan  ke  dalam  ketentuan  perdata
                                                                      merupakan hal yang lazim di berbagai negara.
                                                                      Akan  tetapi,  memindahkan  pemidanaan
                                                                      penghinaan ke perdata dalam konteks hak asasi
                                                                      manusia  bukan  merupakan  solusi.  Praktik
                                                                      hukuman  penghinaan  dan  pencemaran  nama
                                                                      baik  di  beberapa  negara  dilakukan  dengan
                                                                      menghukum    pelaku   untuk   memberikan
                                                                      permintaan  maaf  dengan  bentuk  pernyataan
                                                                      terbuka,  penggantian  kerugian,  dan  lain
                                                                      sebagainya.
                                                                        Pandangan  yang  menganggap  penghinaan
                                                                      yang dilakukan  di  dunia  maya  dapat dipidana
                                                                      lebih  berat  dibandingkan  dilakukan  secara
                                                                      langsung  merupakan  logika  yang  keliru.    Hal
                                                                      tersebut  dikarenakan  dalam  KUHP  terdapat
                                                                      alasan  pemberat  pidana,  yakni  berkaitan
                                                                      dengan  kecepatan  seseorang  melakukan
                                                                      klarifikasi.
              4.    Badan       Reserse  Diperlukannya  penjelasan  lebih
                   Kriminal   Kepolisian  rinci mengenai:
                   Negara      Republik  a.  Penghinaan ringan atau yang
                   Indonesia                sifatnya  hanya  mengumpat,
                                            berkata-lata  kurang  sopan
                                            dan kasar.
                                        b.  Penghinaan  kepada  orang
                                            yang sudah meninggal dunia.
                                        c.  Penghinaan  terhadap  badan
                                            umum,    badan   hukum,
                                            organisasi,   perkumpulan,
                                            kelompok dan golongan. Hal-
                                            hal  tersebut  tidak  diatur
                                            secara  rinci  sehingga  para
                                            penyidik           sering
                                            menggunakan  Pasal  27  ayat
                                            (3)   UU    ITE    untuk
                                            mengakomodir        delik
                                            tersebut.
            Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
            Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

            Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat Jenderal DPR RI    43
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70