Page 87 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 87

Terhadap permasalahan belum dibentuknya LSK, perlu mendorong pembentukan
                        LSK sebagai amanat sebagai amanat Pasal 10 UU ITE dan Pasal 68 PP 71/2019 karena
                        memiliki  peranan  penting  dalam  menjamin  keamanan  sistem  elektronik  bagi
                        e-commerce, perbankan, dan finance technology. Selain itu, perlu mendorong Kominfo
                        dan  instansi  terkait  untuk  melakukan  kerjasama  dengan  pihak  swasta  yang
                        berkompeten dalam memberikan sertifikasi keandalan kepada para pelaku usaha.


                     3. Penghapusan data pribadi yang tidak relevan melalui penetapan pengadilan

                             Pasal  26  ayat  (3)  UU  ITE  merupakan  aturan  baru  yang  ditambahkan  tentang
                        perlindungan data pribadi dalam UU 19/2016 terkait kewajiban PSE menghapus data
                        pribadi yang berada di bawah kendali PSE berdasarkan penetapan pengadilan. Dalam
                        UU  11/2008,  perlindungan  terhadap  data  pribadi  hanya  mengatur  persetujuan
                        penggunaan  data  pribadi  oleh  pihak  lain  (privacy  rights),  dan  terkait  penyelesaian
                        sengketa kerugian yang ditimbulkan atas pelanggaran perlindungan data pribadi oleh
                        pihak lain.

                             Ketentuan Pasal 26 ayat (3) UU ITE menjamin hak untuk dilupakan (right to be
                        forgotten)  yang  diatur  pertama  kali  dalam  sejarah  hukum  di  negara-negara  Asia.
                        Indonesia  mengadopsi  konsep  hak  untuk  dilupakan  (right  to  be  forgotten)  yang
                        merupakan pengembangan dari hak privasi (privacy rights), dan pertama kali diterapkan
                        dalam penyelesaian kasus klaim atas kehidupan pribadi (right to be let alone) antara
                                                                                        5
                        Melvin  vs  Reid  pada  tahun  1931  di  California,  Amerika  Serikat.   Konsep  hak  untuk
                        dilupakan (right to be forgotten) lahir dari dari keinginan untuk mengembalikan fungsi
                                                                                                            6
                        kontrol atas data pribadi yang beredar di internet kepada pribadi masing-masing orang.
                             Hak untuk dilupakan (right to be forgotten) yang berkembang di Uni Eropa sejak
                                      7
                        tahun 1970-an  fokus pada pemblokiran akses data seseorang di mesin pencari (search
                        engine),  namun  data  tersebut  sebenarnya  tetap  ada  atau  tersimpan  pada  direktori
                        sistem elektronik milik PSE yang bersangkutan. Dalam Pasal 15 PP 71/2019, penerapan
                        tata cara penghapusan data pribadi yang tidak relevan dibedakan menjadi 2 (dua) cara
                        yaitu penghapusan (right to erasure) dan pengeluaran dari daftar mesin pencari (right
                        to  delisting).  Penghapusan  data  pribadi  yang  tidak  relevan  (right  to  erasure)
                        sebagaimana  dibatasi  dalam  Pasal  16  PP  71/2019,  tidak  memerlukan  penetapan
                        pengadilan sehingga ketika pemilik data pribadi meminta untuk dihapuskan maka PSE
                        wajib untuk menghapus dari sistem direktorinya. Namun, untuk menghapus data pribadi
                        yang tidak relevan terkait rekam jejak masa lalu hanya bisa ditempuh melalui penetapan
                        pengadilan  untuk  mengeluarkan  informasi/dokumen  elektronik  tersebut  dari  daftar
                        mesin pencari (right to delisting) sebagaimana diatur dalam Pasal 17 PP 71/2019.

                             Pasal 26 ayat (3) UU ITE mengatur lingkup yang lebih luas dari penghapusan data
                        pribadi (right to erasure) yaitu setiap informasi dan/atau dokumen elektronik yang tidak


            5    Bambang Pratama, “Prinsip Moral Sebagai Klaim Pada Hak CiptaDan Hak Untuk Dilupakan (Right To Be Forgotten)”,
               Veritas et Justitia: Jurnal Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Vol. 2 No. 2 2016.
            6    Hukumonline.com, “Right To Be Forgotten dalam UU ITE”, https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/
               lt585783c080c40/right-to-be-forgotten-dalam-uu-ite, diakses pada 1 November 2021.
            7
                Mohammad Iqsan Sirie, “Mengenal Right To Be Forgotten”, https://m.hukumonline.com/berita/baca/
               lt586219e8e529d/mengenal-iright-to-be-forgotten-i-oleh--mohammad-iqsan-sirie-/, diakses pada 1 November
               2021.
            Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
            Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

            Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat Jenderal DPR RI    65
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92