Page 116 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 116

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                       •   Pemerintah Daerah Papua akan menerima dana tambahan
                                                           yang jumlahnya akan ditentukan kemudian guna pembangunan
                                                           infrastruktur
                                                       •   Akan dibentuk Majelis Rakyat Papua yang terdiri dari kelompok-
                                                           kelompok masyarakat adat, gereja dan pimpinan perempuan
                                                           yang dirancang untuk melindungi hak-hak adat masyarakat
                                                           adat Papua
                                                       •   Penggunaan bendera Papua sebagai simbol budaya diperkenankan
                                                           namun simbol tersebut bukan merupakan ekspresi kedaulatan
                                                           Papua sebagai negara merdeka
                                                       Undang-Undang Otonomi Khusus Papua mengundang perhatian luas
                                                  dari para tokoh adat dan masyarakat serta gereja. Berbagai pertemuan guna
                                                  membicarakan undang-undang tersebut berikut makna dan pentingnya
                                                  bagi masyarakat Papua diselenggarakan oleh elit politik Papua, gereja,
                                                  mahasiswa Papua dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta gerakan
                                                  kemerdekaan Papua. Pertemuan-pertemuan tersebut menghasilkan
                                                  rancangan yang ditujukan bagi muatan undang-undang otonomi tersebut.
                                                  Rancangan tersebut juga diharapkan dapat menjadi batu loncatan menuju
                                                  kemerdekaan dibandingkan otonomi sebagai tujuan akhir. Walaupun
                                                  demikian rancangan tersebut mengalami perubahan mendasar di Jakarta.
                                                  Pada beberapa bagian yang dianggap kontroversial dihapuskan.
                                                         Pembahasan mengenai persentase pendapatan antara pusat dan
                                                  daerah merupakan pembahasan yang cukup menyita perhatian. Dalam
                                                  rancangan awal yang diserahkan ke Jakarta, persentase pembagian
                                                  pendapatan adalah 80% bagi Papua dan 20% bagi pemerintah pusat. Namun
                                                  usul ini mendapat tanggapan dari pemerintah pusat terutama karena pihak
              ...kegiatan-kegiatan                pusat sangat bergantung pada pendapatan yang diperoleh dari proyek-
              eksploitasi tersebut                proyek di Papua Barat terutama tambang emas dan tembaga Freeport dan

                      kurang dapat                Rio Tinto. Mereka menginginkan adanya keseimbangan antara pemasukan
                                                  dan biaya operasional. Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno menjelaskan
                      memberikan                  bahwa persentase pembagian 70% bagi Papua dan 30% bagi pemerintah

             kontribusi signifikan                pusat akan meningkatkan pendapatan Papua Barat secara signifikan
             bagi perekonomian                    kendati belum ada jaminan bahwa dana yang demikian besar tersebut

              masyarakat Papua.                   akan dapat dinikmati masyarakat setempat. Namun di sisi lain, eksploitasi
                                                  yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing harus ditinjau kembali
                                                  karena selama ini kegiatan-kegiatan eksploitasi tersebut kurang dapat
                                                  memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian masyarakat Papua.
                                                         Menanggapi berbagai perdebatan mengenai Otonomi Khusus
                                                  Papua, Dewan Presidium Papua yang cenderung pada kemerdekaan Papua





                                     dpr.go.id   110
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121