Page 123 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 123

DPR RI 1999-2004:
                                                                                         Kiprah dan Upaya Mengawal
                                                                                            Kehidupan Berdemokrasi




                                                  yang dipimpin oleh Afdal Yasin namun tidak tercatat serta disalurkan
                                                  melalui Pemda Aceh.
                                                         Kasus dana bantuan Sultan Brunei Darussalam tak pelak
                                                  menjadi menjadi wacana publik yang mengundang perhatian banyak
                                                  pihak dan kalangan terutama mengenai bagaimana sesungguhnya
                                                  peruntukan dan kemana seharusnya dana tersebut berlabuh, apakah
                                                  dana tersebut seharusnya dilaporkan atau dimasukkan ke dalam
                                                  pos penerimaan negara.  Hal ini mengacu  pada pendapat bahwa
                                                  dana bantuan tersebut tidak bisa dipisahkan dari posisi Presiden
                                                  Abdurrahman Wahid. Sebagian kalangan berpendapat bahwa dana
                                                  bantuan tersebut seharusnya dimasukkan dalam pos penerimaan
                                                  negara sedangkan pandangan lain menyatakan bahwa dana bantuan
                                                  tersebut tidak harus dilaporkan karena bersifat hibah.
                                                         Mencermati opini publik yang berkembang, DPR bersikap
                                                  dengan penuh pertimbangan yakni dengan terlebih dahulu
                                                  mendengarkan pendapat para pakar hukum untuk mendapatkan
                                                  masukan agar bisa diajukan acuan untuk langkah-langkah berikutnya.
                                                  Untuk itu Pansus DPR mengundang dua pakar hukum yang memiliki
                                                  kapasitas untuk mencermati kasus ini yakni Ismail Suny dan Arifin
                                                  Soeriaatmadja. Ismail Suny berpendapat bahwa bantuan tersebut tidak
                                                  terlepas dari jabatan presiden yang tengah dijabat oleh Abdurrahman
                                                  Wahid. Hal ini bermakna bahwa Pansus layak untuk melakukan langkah
                                                  lebih lanjut untuk mengetahui dan melakukan konfirmasi terhadap
                                                  kasus ini. Sementara Arifin Soeriaatmadja berpendapat bahwa
                                                  seseorang dapat dipisahkan dari kedudukannya baik sebagai obyek
                                                  hukum privat maupun obyek hukum publik. Dari kedua pandangan
                 ...terlihat adanya
                                                  tersebut terlihat adanya benang merah antara kedua kasus tersebut
                   benang merah                   dengan kekuasaan di ranah eksekutif terlebih Presiden Abdurrahman

                     antara kedua                 Wahid disinyalir memiliki kaitan dengan Kasus Dana Milik Yanatera

                   kasus tersebut                 Bulog maupun Dana Bantuan Sultan Brunei Darussalam. Mengacu pada
                                                  fakta-fakta yang diperoleh dari sejumlah sumber terutama kepolisian,
              dengan kekuasaan
                                                  DPR memandang perlu untuk membentuk Pansus Penyelidikan/Angket
              di ranah eksekutif...               guna menyelidiki kedua kasus tersebut. Hal ini juga menjadi sebuah

                                                  pertanggung jawaban DPR dalam mensikapi isu-isu yang berkembang
                                                  di tengah masyarakat yang tentunya juga ingin mengetahui kebenaran
                                                  kasus tersebut.
                                                       Laporan hasil kerja Pansus disusun oleh sebuah tim perumus
                                                  laporan yang terdiri dari 15 orang anggota termasuk Pimpinan Pansus
                                                  dan Wakil Fraksi sesuai dengan komposisi keanggotaan. Laporan





                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   117
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128