Page 127 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 127

DPR RI 1999-2004:2004:
                                                                                                     DPR RI 1999-
                                                                                                         y
                                                                                               ah dan Upa
                                                                                                          a Menga
                                                                                         Kiprah dan Upaya Mengawal wal
                                                                                            Kipr
                                                                                            Kehidupan Berdemokrasidemokrasi
                                                                                               Kehidupan Ber
                                                  juga menolak isi memorandum tersebut dengan alasan tidak memenuhi
                                                  landasan konstitusional seraya menyatakan bahwa beliau tidak bersalah
                                                  dalam kasus sumbangan Sultan Brunei dan penyalahgunaan dana Yanatera
                                                  Bulog. Hanya berselang dua bulan kemudian, DPR kembali mengeluarkan
                                                  memorandum kedua dalam rapat paripurna yang diselenggarakan pada
                                                  tanggal 30 April 2001. Rapat tersebut menjadi sebuah titik kulminasi
                                                  dimana DPR memberikan sikap akhir mereka terhadap kasus Bulog Gate.
                                                  Rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sutarjo Suryoguritno
                                                  dari Fraksi PDI-P membicarakan laporan pandangan akhir fraksi-
                                                  fraksi di DPR atas tanggapan Presiden Abdurrahman Wahid terhadap
                                                  memorandum pertama DPR.
                                                       Memorandum kedua DPR menyulut situasi panas antara DPR dan
                                                  Presiden Abdurrahman Wahid karena mengarah pada diselenggarakannya
                                                  Sidang Istimewa (SI) MPR. Presiden Abdurrahman Wahid segera mengambil
                                                  sikap. Pada tanggal 25 Mei 2001 presiden mengeluarkan pernyataan

                      ...beliau akan              yang bersifat ancaman bahwa apabila DPR tetap terus akan mendorong
                                                  diselenggarakannya SI MPR, maka beliau akan melakukan tiga langkah
                  melakukan tiga                  untuk mengantisipasinya. Pertama presiden akan mengumumkan keadaan

                    langkah untuk                 darurat pada pukul 09.00 tanggal 26 Mei 2001. Kedua presiden akan
              mengantisipasinya.                  menyelenggarakan pemilu yang dipercepat dalam enam bulan. Langkah
                                                  kedua tersebut mengacu pada upaya pergantian anggota-anggota DPR
                                                  yang saat itu dianggap berseteru dengan beliau. Ketiga presiden akan
                                                  memerintahkan TNI dan Polri untuk mengambil tindakan hukum terhadap
                                                  sejumlah orang tertentu dengan kedudukan beliau selaku pemegang
                                                  kekuasaan tertinggi angkatan bersenjata dan Kepolisian Negara.
                                                         Situasi politik memanas tidak hanya pada tataran elit namun juga
                                                  masyarakat yang mendukung dan menginginkan presiden agar mundur
                                                  dari jabatan beliau. Namun dua hari menjelang dilaksanakannya sidang
                                                  paripurna DPR, Kejaksaan Agung mengumumkan bahwa hasil penyelidikan
                                                  skandal Yanatera Bulog  dan sumbangan Sultan  Brunei  yang  diduga
                                                  melibatkan Presiden Abdurrahman Wahid tidak terbukti. Jaksa Agung
                                                  yang saat itu dijabat oleh Marzuki Darusman menyerahkan hasil akhir
                                                  pemeriksaan skandal tersebut kepada pimpinan DPR pada tanggal 28 Mei
                                                  2001. Pada tanggal itu pula Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan
                                                  Maklumat Presiden Republik Indonesia yang dibacakan oleh Juru Bicara
                                                  Kepresidenan yakni Yahya Staquf.
                                                                                 107
                                                  107   Berdasarkan kata pengantar yang tertera dalam pengumuman Maklumat tersebut, presiden
                                                     menjelaskan bahwa Maklumat Presiden berbeda dengan Surat Perintah Sebelas Maret yang diberikan
                                                     oleh Presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto. Maklumat tersebut bukan merupakan
                                                     dekrit presiden serta bukan pula penerapan keadaan darurat sebagaimana yang dipahami dalam
                                                     Undang-Undang Darurat No. 23 Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya (Koran Tempo, 29 Mei 2001)




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   121
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132