Page 19 - MAJALAH 121
P. 19

Karyono Wibowo

                       Ada Agenda Liberalisasi Energi









                 iapa pun yang sedang memerintah negeri ini,   Asing. Akhirnya, modal asing menguasai sektor sum­
                 pasti akan dihadapkan pada persoalan subsidi   ber daya alam strategis seperti minyak, gas bumi, dan
            SBBM. Setiap presiden punya kecenderungan          lain­lain.
            mengurangi anggaran subsidi. Saat Presiden
            Joko Widodo mengambil kebijakan me­                             Semua itu menyebabkan runtuhnya ke­
            naikkan harga BBM bersubsidi, tren                                 daulatan negara, termasuk dianta­
            harga minyak dunia sedang tu­                                         ranya adalah runtuhnya ketahan­
            run. Ini keputusan yang terbu­                                          an energi yang berujung pada
            ru­buru untuk mendapatkan                                                ketergantungan impor BBM
            ruang fiskal yang memadai.                                                 seperti yang terjadi saat
                                                                                        ini. Akibatnya, pemerintah
            Parlementaria mene­                                                         harus mensubsidi BBM
            mui pengamat politik                                                         ratusan triliun setiap ta­
            dan ekonomi  Karyono                                                         hunnya. Kondisi terse­
            Wibowo. Menurutnya,                                                          but tentu menjadi beban
            anggaran subsidi yang                                                        negara. Karenanya, kebi­
            mencapai Rp300 triliun,                                                      jakan menaikkan sekali­
            memang, telah mem­                                                           gus menurunkan harga
            bebani APBN, sehingga                                                       BBM jadi pilihan pemerin­
            pemerintahan Jokowi tak                                                    tahan Jokowi, karena saat
            bisa leluasa membangun                                                    itu dihadapkan pada pilihan
            program unggulan sesuai                                                  yang sulit.
            kampanye politiknya. Namun,
            ada yang perlu diwaspadai dari                                      Menurut saya, siapapun yang yang
            langkah Menko Perekonomian Sofyan                                memimpin negeri ini, ada kecende­
            Djalil. Ia cenderung menyerahkan harga                       rungan kuat untuk mengurangi subsidi
            BBM ke pasar bebas. Ini membahayakan kedaulatan     BBM yang jumlahnya sekitar Rp300 triliun. Anggaran
            energi.                                            subsidi BBM sebesar itu memang cukup membebani
                                                               APBN kita. Kondisi fiskal saat Jokowi-JK dilantik kurang
            Berikut ini petikan wawancara  Parlementaria bersama   memberikan ruang yang leluasa untuk melaksanakan
            Karyono Wibowo, Direktur Indonesian Public Institute   program pembangunan. Sementara, di satu sisi, Jokowi
            yang direkam akhir Januari lalu.                   sudah berjanji di hadapan rakyat akan segera membuat
                                                               kebijakan pembangunan dengan tiga program utama
            Pemerintah telah menaikkan sekaligus menurunkan    yaitu, Program Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, dan
            harga BBM bersubsidi. Adakah yang salah dari kebi-  Program Simpanan Keluarga Sejahtera.
            jakan tersebut?
                                                               Namun, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM di
            Ini bukan salah atau benar. Jika ingin mencari kesala­  tengah menurunnya harga minyak mentah dunia dini­
            han, kesalahannya ada di sektor hulu dan hilir. Kesala­  lai kurang tepat dan menuai protes dari masyarakat
            han paling fatal yaitu tata kelola sumber daya energi   dan DPR. Pada saat pemerintah menaikkan harga BBM
            yang menyimpang dari amanat pasal 33 UUD 1945. Ke­  bersubsidi, saya juga berpendapat, kebijakan tersebut
            salahan awal dimulai dari Orde Baru yang pertama kali   saya nilai terlalu terburu­buru. Pasalnya, harga minyak
            membuka pintu modal asing masuk ke Indonesia yang   mentah dunia sedang mengalami tren penurunan yang
            melahirkan UU No.1/1967 tentang Penanaman Modal    diprediksi akan berlangsung cukup lama, sekurang­



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 121 TH. XLV, 2015  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24