Page 20 - MAJALAH 121
P. 20

Kebijakan Menko Perekonomian Sofyan Djalil tersebut
                                                            nampaknya ingin menyerahkan harga BBM pada me­
                                                            kanisme pasar terbatas atau semi mekanisme pasar.
                                                            Disebut semi mekanisme pasar karena kebijakan harga
                                                            BBM tersebut di satu sisi akan diserahkan kepada me­
                                                            kanisme pasar. Artinya, harga BBM akan tergantung
                                                            pada naik turunnya minyak mentah dunia. Tetapi di
                                                            lain sisi, pemerintah akan mematok harga BBM premi­
                                                            um tidak lebih dari Rp9.500. Menurut saya kebijakan
                                                            harga Menko Perekonomian ini memiliki agenda men­
                                                            dorong liberalisasi di sektor energi.

                                                            Hal ini berbahaya karena publik saya kira belum siap
                                                            menerima sistem tersebut. Lebih berbahaya lagi apa­
                                                            bila secara teknis pemerintah belum siap. Yang akan
                                                            terjadi adalah trial and error. Akibatnya, bisa menim­
                                                            bulkan instabilitas harga yang bisa berujung pada in­
                                                            stabilitas ekonomi.

                                                            Banyak yang menilai pemerintah mendapatkan ruang
                                                            fiskal yang cukup luas setelah menaikkan harga BBM,
                                                            sementara beban anggaran dibebankan kepada rakyat.
                                                            Bagaimana pendapat anda?

                                                            Betul, setelah menaikkan harga BBM bersubsidi,
                                                            pemerintah telah memiliki ruang fiskal yang cukup
                                                            luas karena memiliki kas untuk membiayai proyek
          kurangnya dalam satu semester terhitung sejak kenai­  pembangu nan. Selain itu, pemerintah memiliki gam­
          kan harga BBM bersubsidi.                         baran prakiraan untuk menyusun rencana anggaran
                                                            pendapatan dan belanja negara ke depan. Tetapi me­
          Karenanya, saya mengusulkan kepada pemerintahan   mang kenaikan harga BBM tentu di satu sisi menjadi
          Jokowi­JK melalui sejumlah media, agar mereka tidak  beban masyarakat karena kenaikan harga BBM pasti
          menaikkan harga BBM selama satu semester sambil  mendorong inflasi semakin tinggi.
          menunggu tren harga minyak mentah dunia ke depan.
          Tetapi, ternyata pemerintah memiliki paradigma yang   Dampak lainnya menyebabkan daya beli masyarakat
          berbeda. Menaikkan harga BBM bersubsidi nampaknya   menurun dan bisa menyumbang naiknya jumlah pen­
          merupakan strategi pemerintah untuk menciptakan  duduk miskin. Masalah ini tentu sudah disadari peme­
          ruang fiskal terlebih dahulu agar bisa menyusun ren­  rintah. Oleh karena itu, untuk mengurangi beban ma­
          cana anggaran pembangunan.                        syarakat kurang mampu, pemerintah menggelontorkan
                                                            dana untuk program Indonesia Sehat, Indonesia Pintar,
          Dari kenaikan harga BBM, pemerintah diperkirakan   dan Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang dalam
          memiliki dana sekitar Rp200 trilyun. Setelah diketa­  pelaksanaannya menggunakan Inpres No.7/2014.
          hui kondisi riil keuangan pascapenaikan harga BBM,
          pemerintah baru menurunkan harga BBM bersubsidi  Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak
          selama dua kali. Kendatipun, ada risiko politik yang  kelemahan antara lain masalah data penduduk yang
          harus ditanggung oleh pemerintah Jokowi­JK atas ke­  berhak menerima dana bantuan program tersebut
          bijakan menaikkan dan menurunkan harga BBM ini.  masih belum valid, sehingga masih banyak yang tidak
          Risikonya adalah pemerintahan Jokowi dinilai sebagian  mendapatkan dana bantuan. Selain itu masalah pela­
          pihak tidak konsisten.                            yanan dinilai kurang memuaskan masyarakat karena
                                                            lambatnya sistem pembagian dana bantuan, bahkan
          Menko Perokonomian akan terus mengevaluasi harga  kerap menimbulkan keributan dan kerusuhan.
          BBM setiap 2 minggu sekali. Bahkan harga premium ke
          depan dipatok tidak lebih dari Rp9.500. Pendapat anda?  Pemerintah akan meninjau harga BBM 2 minggu sekali.
                                                            Itu berarti akan mengikuti harga pasar. Ke depan ma-



          20 PARLEMENTARIA  EDISI 121 TH. XLV, 2015
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25