Page 21 - MAJALAH 121
P. 21

syarakat akan dihadapkan pada masalah fluktuasi har-  merdeka berdasarkan  ideologi Pancasila dan UUD 1945
            ga BBM yang tak menentu. Tanggapan anda?           sebagai landasan konstitusi. Menurut saya saat inilah
                                                               momentum untuk membangun kejayaan Indonesia di
            Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, kebi­  tengah negara­negara di Eropa dan Amerika Serikat
            jakan pemerintah di bawah komanda Menteri Pereko­  yang sedang dalam proses recovery akibat krisis yang
            nomian Sofyan Djalil yang akan meninjau harga BBM   melanda negara­negara di Eropa dan Amerika.
            dua minggu sekali nampak jelas beliau akan menyerah­
            kan harga BBM ke pasar. Itu artinya harga BBM akan   Anda setuju BBM jenis  premium dihapus?
            disesuaikan dengan harga pasar dunia. Kebijakan ini
            bisa bertentangan dengan putusan MK No.002/PUU­    Nah, pemerintah juga perlu hati­hati dalam merespon
            I/2003 yang telah membatalkan khususnya pasal 28   rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Minyak
            ayat (2) UU Migas.                                 dan Gas tentang penghapusan BBM premium. Kebi­
                                                               jakan ini bisa berakibat fatal apabila dilaksanakan seka­
            Berdasarkan putusan ini, penentuan harga BBM (dalam  rang. Masalahnya, Pertamina belum cukup memiliki
            negeri) tidak boleh diserahkan kepada mekanisme    kilang yang dapat memproduksi BBM jenis Pertamax
            harga pasar bebas. Dengan demikian, jika pemerintah  dengan standar RON 92. Maka bila kebijakan itu dite­
            benar­benar menyerahkan harga BBM ke pasar, saya   rapkan masalah yang fundamental adalah masalah ke­
            khawatir pemerintah akan dituduh melanggar konsti­  tersediaan BBM.
            tusi. Pemerintah harus lebih berperan dalam mengen­
            dalikan harga BBM dalam negeri. Apalagi BBM meru­  Ujungnya paling­paling impor lagi yang akan mem­
            pakan sumber daya alam strategis yang berpengaruh  bebani keuangan negara. Selain itu, yang perlu diper­
            luas terhadap kehidupan orang banyak. Maka menurut   timbangkan adalah masalah harga BBM jenis Perta­
            saya pemerintahan Jokowi­JK perlu hati­hati dalam  max lebih malah. Maka bila tidak disubsidi tentu akan
            mengambil kebijakan. Jangan terjebak oleh perangkap   membebani masyarakat lagi. Kalaupun menurut tim
            liberalisme yang sengaja didorong oleh kaum kapitalis.   Reformasi Tata Kelola Migas pemerintah akan tetap
                                                               mensubsidi, pertanyaannya adalah seberapa besar nilai
            Menurut saya, legitimasi yang diberikan rakyat ke­  subsidinya. Sementara, di satu sisi pemerintah cende­
            pada pemerintahan saat ini harus menjadi modal un­  rung akan menyerahkan harga BBM ke pasar. Bukankah
            tuk menegakkan kedaulatan kita sebagai bangsa yang   ini suatu paradoks? (mh) foto: naefurodji/parle/hr








































                                                                              PARLEMENTARIA  EDISI 121 TH. XLV, 2015  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26