Page 22 - MAJALAH 114
P. 22

LAPORAN UTAMA




                                                                      Dalam konsep revisi UU MD3 alat keleng-
                                                                    kapan Dewan (AKD) yang permanen itu han-
                                                                    ya Komisi, Panja dan Pansus. Yang lain ini
                                                                    sebetulnya ad hoc sifatnya tetapi dapur per-
                                                                    manennya ada di Badan Keahlian.  Pendapat
                                                                    anda.
                                                                      Saya pikir untuk level Panja dan Pansus se-
                                                                    harusnya tidak perlu permanen, sedangkan
                                                                    komisi bisa permanen karena itu yang jamak
                                                                    dipraktikan di parlemen manapun. Catatannya
                                                                    adalah usulan perombakan alat kelengkapan
                                                                    DPR berdasarkan fungsi DPR sangat dimung-
                                                                    kinkan sebagai sebuah opsi dan ini harus di-
                                                                    lakukan melalui revisi UU MD3. Namun ha-
                                                                    rus dipastikan bahwa visi perombakan adalah
                                                                    mendorong dan memfasilitasi akselerasi fungsi
                                                                    representasi, bukan sekedar “mendisiplinkan”.
                                                                    Perombakan alat kelengkapan DPR mensyarat-
                                                                    kan koordinasi yang sangat intensif lintas komi-
           Saya ambil contoh fasilitas dukungan penganggaran.  si, serta pembenahan kinerja fraksi dan manajemen
          Setiap tahun anggaran bagi DPR selalu meningkat. Pada  rapat. Tujuannya agar terhindar dari stagnasi dan ter-
          2014 kenaikannya sebesar 8,7%. Sekarang kita amati,  bentur pada (keterbatasan) pembidangan tiga komisi.
          ternyata DPR masih berhadapan dengan masalah dan
          karakternya yang relatif sama (setiap tahunnya). Apa-  Apa saran atau masukan PSHK terhadap revisi UU
          kah ini karena kekeliruan dalam penganggaran atau  MD3.
          solusinya bukan pada alokasi anggaran yang dinaikkan
          (setiap tahun)? Saya meyakini bahwa orientasi awal    PSHK menyimpulkan bahwa revisi UU MD3 berupaya
          anggota DPR duduk dan mengolah kuasa representasi  untuk memperbesar otoritas dan kewenangan DPR,
          sangat mempengaruhi kinerja, termasuk menggunakan  baik secara kelembagaan maupun individu (anggota
          dan mengoptimalkan berbagai fasilitas yang diberikan.  DPR). Tidak ada yang salah, apalagi jika tujuannya i ngin
          Fasilitas bisa saja ditambah tapi jika orientasinya bukan  mendongkrak kinerja DPR. Sayangnya ruang kontrol
          perjuangan mandat representasi, maka fasilitas tidak  dan langkah pengawasan tidak turut diperbesar dan
          berkontribusi positif bagi kinerja DPR dan warga yang  difasilitasi. Padahal jika otoritas dan kewenangan di-
          diwakili.                                         perbesar, maka ruang kontrol atau pengawasan harus
                                                            turut diperbesar pula. Tujuannya agar otoritas dan ke-
            Revisi UU MD3 juga dimaksudkan akan  memisah  wenangan tersebut tidak disalahgunakan dan terhindar
          antara fungsi politik anggota dengan fungsi sistem  dari konflik kepentingan. Oleh karena itu, PSHK mende-
          pendukung yang seharusnya fungsi pendukung itu  sak agar revisi UU MD3 menjangkau pula penciptaan
          lebih permanen dan kuat. Komentar anda?           ruang kontrol dan langkah pengawasan. Dalam artian,
                                                            RUU MD3 memuat pula agenda transparansi dan akun-
           Ada kebutuhan tentang sistem pendukung karena  tabilitas. Sebagai contoh, harus ada ketentuan yang me-
          kita bukan memilih cendikiawan. Kita menjatuhkan  maksa DPR untuk menyampaikan kepada publik tentang
          pilih an pada seseorang yang dianggap mampu mewaki-  kriteria dan alasan suatu rapat diselenggarakan secara
          li dan memperjuangkan suara kita. Anggota DPR berasal  tertutup.
          dari beragam latar belakang. Tidak semuanya mantan
          anggota DPR sebelumnya (petahana), berpendidikan    Selain itu, UU MD3 yang baru harus menjamin ke-
          hukum/politik, dan hanya terlibat dalam kerja legislasi  tersediaan pendokumentasian dan publikasi setiap
          misalkan. Faktor latar belakang, beban kerja, dan ke-  pengambilan keputusan (termasuk dengan cara voting).
          terbatasan waktu (contohnya dalam fungsi legislasi)  Tujuannya untuk memperlihatkan alur pengolahan as-
          menjadikan peran seorang anggota DPR lebih tertuju  pirasi, rekam proses negosiasi politik, dan pendidikan
          pada penguasaan isu/konteks politik dan sosial serta  politik warga. Masukan lain yang tidak kalah penting
          meresponnya dalam ruang kebijakan. Pertanyaannya,  adalah penyediaan saluran atau fasilitasi bagi anggota
          apa yang sebaiknya dimiliki dan dirangkai oleh anggota  DPR/DPRD dalam menggunakan (hak) mengusulkan
          DPR? Bagaimana cara memiliki dan merangkainya? Ke-  RUU/rancangan perda dan mengajukan pertanyaan
          beradaan sistem pendukung (meliputi dukungan keah-  serta mekanisme penggantian antar waktu (PAW) ang-
          lian, anggaran, dan publikasi) adalah salah satu jawa-  gota DPR/DPRD yang selama ini dianggap terlalu lambat.
          bannya.                                           (sc,mp) foto: naefurodjie/parle/hr.




          22 PARLEMENTARIA  EDISI 114 TH. XLIV, 2014
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27