Page 26 - MAJALAH 95
P. 26

juga yang menjadi tujuan kita. RUU juga   Masalah Alutsista militer sering terben-  dan panjang, sebagaimana disebut di atas,
           menyebut kemandirian sebagai salah   tur dengan anggaran. Apakah solusi   tetap merupakan sesuatu yang tak dapat
           satu asas dalam pengembangan industri   dan saran yang perlu dilakukan ?  diabaikan.
           pertahanan nasional. Tentu kita tidak perlu   Dengan ukuran rasio anggaran/GDP,
           memiliki ilusi bahwa kemandirian itu akan   rasio anggaran pertahanan dibandingkan   RUU ini mengatur Pemerintah agar
           berarti bahwa pengadaan Alutsista akan   dengan anggaran sosial, kesehatan dan   ikut terlibat dalam menjaga kelang-
           100% mandiri, dicukupi oleh produksi   pendidikan, maupun ukuran-ukuran lain   sungan industry pertahanan dengan
           domestik. Sudah akan cukup bagus kalau   yang kerap dipakai di beberapa negara,   member imodal sekaligus sebagai klien
           dalam kurun waktu tersebut kita bisa me-  anggaran pertahanan Indonesia terhi-  utama industry pertahanan. Komentar
           menuhi sekitar 60% saja dari kebutuhan   tung sangat kecil. Ini masih akan menjadi   bapak ?
           Alutsista dengan produk domestik. Itupun   tantangan kita dalam 10-15 tahun men-  Tidak ada pilihan lain. Industri perta-
           kemungkinan besar baru bisa dicapai   datang. Namun demikian ada beberapa   hanan merupakan industri yang amat unik
           dalam waktu 15-20 tahun mendatang.   fenomena penting yang juga memberi   karena amat tergantung pada negara, baik
           India saja, yang kerap dianggap sebagai   secercah harapan:         dari segi permodalan maupun konsumen.
           contoh sukses keberhasilan membangun   • pertama adalah bahwa alokasi ang-  Di manapun juga,  termasuk di negara
           industri pertahanan, tidak menikmati   garan semakin berkiblat pada kebutuhan   yang sudah maju sekalipun, kedudukan
           kemandirian yang utuh.            untuk memenuhi Alutsista matra laut dan   industri pertahanan dalam perekonomian
             UU paling tidak bisa menjadi titik awal,   udara dan dengan demikian lambat laun   nasional pada umumnya sangat unik.
           simbolisasi komitmen politik, pengaturan   akan mengoreksi titikberat pilar matra   Sekurang-kurangnya pada awal perkem-
           hal-hal mendasar dsb tetapi tidak dengan   pertahanan Indonesia yang lebih sesuai   bangannya, sulit ditemukan argumen yang
           sendirinya menyelesaikan persoalan. Pen-  dengan tuntutan geostrategis sebagai   mengedepankan kalkulasi ekonomi. Di
           ting untuk diingat bahwa selain persoalan   negara kepulauan;       Amerika Serikat dan Australia, hubungan
           tentang pelengkapan aturan derifatif   • kedua adalah bahwa anggaran rutin   antara sektor pertahanan dan ekonomi
           yang disebut di atas, industri pertahanan   tampaknya semakin berkurang propor-  tetap bersifat trivial, sehingga komitmen
           di manapun juga juga dihadapkan pada   sinya, meskipun sedikit, sehingga memberi   politik lebih memainkan peranan diban-
           tantangan amat serius, khususnya karena   peluang untuk melakukan modernisasi   ding kalkulasi ekonomi. Jepang berhasil
           kerapkali siklus teknologi persenjataan   alutsista.                menapak perkembangan dengan memulai
           amat cepat; sehingga sesuatu disain dan   Kalau dua kecenderungan ini berlang-  industri sipil lebih dulu, pilihan yang seba-
           teknologi senjata yang dirancang saat   sung terus dalam 10-15 tahun mendatang,   gian diantaranya disebabkan oleh restriksi
           ini, mulai di produksi beberapa tahun   hampir bisa dipastikan kondisi Alutsista   dalam hubungan Amerika-jepang setelah
           kemudian, kemungkinan besar sudah akan   Indonesia akan jauh lebih baik. Sekali   berakhirnya Perang Dunia Kedua. Untuk
           ketinggalan ketika produksi mencapai   lagi, keharusan untuk tetap konsisten   sebagian besar kasus, misalnya China dan
           skala ekonominya.                 dengan perencanaan jangka menengah   Singapura, manfaat ekonomi baru muncul





















                                                                                                                foto:beritahankam.blogspot.com











                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31