Page 28 - MAJALAH 95
P. 28

dan beberapa negara Eropa.        kebijakan merupakan persyaratan mutlak.   kita bisa memiliki penangkalan yang cu-
             Saya kira persoalan awal justru   Begitu pula halnya dengan konsistensi   kup terhadap negara-negara sekitar. RUU
           bagaimana mengundang mereka untuk   dan konsekuensi antara rancangan yang   Inhan memang memiliki semanngat untuk
           kembali ke Indonesia – sesuatu yang   disusun oleh perumus kebijakan itu de-  membangun penangkalan Indonesia,
           hanya bisa dilakukan jika pemerintah   ngan pelaksanaannya oleh para pelaksana   tetapi tentu tidak dapat ditafsirkan bahwa
           bisa menawarkan insentif yang memadai,   kebijakan. Karena itu diperlukan lembaga   RUU Inhan menjadi seluruh jawaban
           selain tentu rencana pengembangan   (pemegang otoritas) untuk mengawasi se-  terhadap semua persoalan terkait dengan
           industri pertahanan jangka menengah   luruh tahapan industri pertahanan – mulai   terkikisnya kedaulatan Indonesia.
           dan panjang yang dilaksanakan secara   dari penyusunan kebijakan, penentuan   Tak perlu berharap pada RUU Industri
           konsisten seperti tersebut di atas.   prioritas, sampai dengan supervisi mau-  Pertahanan untuk itu. Seingat saya, draf
                                             pun pemantauan pelaksanaan kebijakan   RUU bahkan tidak menggunakan secara
           Anggaran kemenhan Tahun 2013      tersebut. Mudah-mudahan saja KKIP dapat   eksplisit istilah “kedaulatan” Kalaupun ada
                                                                                                   .
           sebesar  Rp.77,7 T, komentar Bapak   menanggung beban berat itu.    beberapa pernyataan tentang “kedaulatan
           anggaran sebesar itu idealnya berapa                                nasional” hanya terbatas pada bagian
           untuk Inhan ?                     Import pesawat dan alat persenjataan   mengingat dan menimbang. Tujuan RUU
             Persoalan ini yang saya agak enggan   canggih sering menjadi polemik, RUU   Industri pertahanan itu sendiri dirumuskan
           memberi komentar, apalagi kalau ujung-  Inhan apakah menjawab polemik itu ?  sebagai “untuk mewujudkan kemandirian
           ujungnya hanya akan menyimpulkan     Yang kerapkali menjadi polemik bukan   dalam pemenuhan kebutuhan alat pera-
           perlunya anggaran tambahan. Sekalipun   persoalan substansial. Polemik itu pada   latan dan jasa pemeliharaan untuk kepen-
           kesimpulan seperti itu betul, pada akhir-  umumnya terbatas pada masalah-masalah   tingan strategis di bidang pertahanan dan
           nya persoalan yang tidak kalah pentingnya   dari mana impor itu didatangkan, siapa   keamanan secara efektif, efisien, integratif
           bukan semata-mata proporsi dari ang-  yang menjadi perantara, dan urgensi dari   dan inovatif” – tidak secara langsung
           garan itu yang dialokasikan untuk industri   impor itu sendiri. RUU Industri Pertahanan   merujuk pada bagaimana kemampuan
           pertahanan tetapi bagaimana alokasi yang   tidak secara khusus dimaksudkan untuk   pertahanan digunakan untuk menghadapi
           tersedia, berapapun besarnya, dapat dike-  menyelesaikan persoalan-persoalan   ancaman-ancaman terhadap kedaulatan
           lola secara efisien dan efektif; dan ini lebih   seperti itu, sekalipun konon ada pasal yang   Indonesia.
           merupakan persoalan politik perencanaan   mengatur keharusan ijin Menteri Perta-  Dengan demikian, pertanyaan krusial
           daripada persoalan manajemen.     hanan bagi setiap orang.atau korporasi   justru bagaimana mengisi kekosongan
             Pada tataran programatik, pemerintah   yang akan membeli alat pertahanan. Pasal   antara saat ini dengan tahun 2030 itu,
           harus memiliki, pertama, rencana (jangka   itu secara implisit  terkait dengan masalah   yang kemugkinan besar jawabannya
           panjang, menengah dan pendek) untuk   “perantara” namun tetap bisa dipersoalkan   terletak pada masalah kepemimpinan
                                                     ,
           memenuhi kebutuhan alat peralatan   apakah pelaksanaannya bisa efektif. Sejauh   nasional, koherensi antar kementerian
           pertahanan, membangun dan mengem-  menyangkut transfer teknologi, RUU   terkait dengan “kedaulatan Indonesia”  ,
           bangkan industri pertahanan, menentukan   Industri Pertahanan tampaknya memang   dan sofistifikasi diplomasi politik maupun
           teknologi dan produk yang akan dikem-  cukup menjanjikan. Mudah-mudahan saja   diplomasi pertahanan; dan bisa dipastikan
           bangkan; kedua rincian tentang peneta-  di kelak kemudian hari polemik itu akan   masalah seperti itu tak mungkin dijawab
           pan sistem, prosedur, dan kualitas serta   lebih mengarah pada polemik tentang isu   hanya dengan sebuah undang-undang
           kelaikan produk dan/atau alat peralatan   substantif daripada prosedural.  seperti UU Industri Pertahanan.  (**)
           pertahanan, mekanisme pendanaan, pe-
           ngendalian dan pengawasan penguasaan   Ancaman kedaulatan Indonesia ter-
           teknologi, maupun mekanisme pembi-  kendala alat pertahanan dan senjata   *** Kusnanto Anggoro, pengajar
           naan, registrasi, dan sertifikasi industri   yang kalah canggih dibanding Negara   masalah-masalah strategi, keamanan
           pertahanan; dan ketiga bertanggungjawab   tetangga, komentar bapak berkaitan   nasional, pertahanan dan diplomasi,
           tentang promosi, pengendalian dan pen-  dengan RUU Inhan ?            serta hubungan internasional di
           gawasan teknologi dan/atau produk yang   Keandalan alat pertahanan dan senjata   Universitas Indonesia, Universitas
           dihasilkan.                       memang penting, namun hal itu juga   Pertahanan Nasional, serta pengajar
             Begitu pula halnya dengan para   bukan satu-satunya masalah. Alat per-  tamu di beberapa lembaga pendidikan
           pengguna industri peratahanan. Mere-  tahanan kita tidak cukup memadai untuk   yang bernaung di bawah Kementerian
           ka juga diharuskan menyusun rencana   melindungi kedaulatanh Indonesia juga   Pertahanan, Kementerian Luar Negeri
           jangka panjang kebutuhan alat peralatan   bukan barang baru. Bahkan menurut  ren-  maupun Markas Besar TNI, dapat
           pertahanan, persyaratan operasional dan   cana saja  tidak sebelum 2019 kita mulai   dihubungi melalui email: belanegari@
           spesifikasi teknis kebutuhan alat pera-  membangun kemampuan penangkalan.   gmail.com ***
           latan pertahanan. Kepemimpinan politik   Kemungkinan besar baru sepuluh tahun
           dari perumus kebijakan atas pelaksana   setelah itu, kira-kira di penghujung 2030,


                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33