Page 27 - MAJALAH 95
P. 27

SUMBANG  SARAN


























                                                                                                                foto:antasari.net




                                                                  .
           pada tahap kemudian, setelah kemapanan   “harus memberi kesempatan” “harus bisa”   mengembangkan sistem persenjataan
           industri pertahanan itu sendiri dan seiring   karena kebutuhan industri pertahanan na-  tertentu, misalnya saja peluru kendali
           dengan karakter adopsi teknologi yang   sional untuk bisa survive dan bekembang   yang berjangkauan lebih dari 300 km. Ini
           semakin mengarah pada teknologi ganda   tidak cukup besar dibandingkan dengan   merupakan persoalan struktural yang tidak
           (dual use technology).            anggaran sebesar Rp 100 T itu. Menurut   mudah diurai. Memang telah ada ber-
             Karena itu, salah satu masalah krusial   taksiran, industri pertahanan nasional   bagai upaya untuk memperbaiki teknologi
           dalam hal ini adalah konsistensi peme-  sampai tahun 2014 tidak akan menghabis-  persenjataan khususnya melalui kerjasama
           rintah dan semua share holders terkait   kan 15% saja dari anggaran tersebut. Di   dengan pihak lain, misalnya dengan
           dengan industri pertahanan nasional.   lain pihak, pemerintah harus memberi   China (peluru kendali) dan Korea Selatan
           Prioritas tetap bisa berpijak pada apa   assurance bahwa produk dari industri   (pesawat tempur).
           yang sudah dirumuskan dokumen-doku-  pertahanan nasional itu juga akan dibeli   Namun tetap saja masih diperlukan
           men Kementerian Pertahanan tahun 2008   oleh pemerintah dan beberapa bentuk   cara lain.  Khususnya terkait dengan RUU
           seperti Buku Putih Pertahanan, Kaji Ulang   insentif, fiskal maupun non-fiskal, kepada   Industri Pertahanan, beberapa cara yang
           Strategi Pertahanan, Doktrin, Strategi dan   industri pertahanan nasional. RUU Industri   layak dipertimbangkan, adalah: pertama,
           Postur Pertahanan. KKIP huga harus segera   Pertahanan memberi isyarat iuntuk itu.   membuka ruang bagi industri pertahanan
           menyusun perencanaan pengemba-       Namun isyarat saja tidak cukup.   nasional juga untuk memasuki pasar inter-
           ngan industri pertahanan nasional untuk,   Karena itu pula harus segera ada rincian   nasional dan bukan hanya terbatas pada
           misalnya 25 tahun atau bahkan 50 tahun   tentang bagaimana isyarat tersebut dapat   untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
           ke depan, dan selanjutnya menjadi acuan   diwujudkan. Lebih dari itu, kalaupun RUU   Indonesia saja. Kalau itu bisa dilakukan
           yang dilaksanakan secara konsisten di   Industri Pertahanan akan diundangkan   bukan tidak mungkin industri pertahanan
           sepanjang kurun waktu itu. Salah satu pilar   pada selambat-lambatnya akhir tahun ini   nasional Indonesia akan semakin cepat
           penting keberhasilan Cina dalam moder-  saja, masih akan diperlukan 3-5 tahun un-  mencapai economic of scale, bahkan bisa
           nisasi persenjataan adalah kemampuan-  tuk menata industri pertahanan nasional,   reinvestasi, termasuk investasi dalam
           nya untuk memegang teguh rancangan   itu berarti bahwa UU Industri Perrtahanan   bentuk riset dan pengembangan yang di-
           yang telah disusun sejak awal 1980an dan   kemungkinan baru akan bisa efektif pada   perlukan untuk peningkatan kemampuan
           komitmen taktergoyahkan untuk melak-  tahun 2019.                   teknological.
           sanakannya selama 70 tahun.
                                             Bagaimana mensiasati teknologi sen-  Bagaimana mempersiapkan SDM
           Anggaran Minimum Essential Force   jata kita memadai ?              Indonesia guna mendukung Industri
           (MEF) 2010-2014 mencapai 100 T,      Kita dihadapkan pada beberapa ken-  Pertahanan ?
           dapatkah Inhan nasional memanfaat-  dala, khususnya terkait dengan, pertama,   Tak perlu khawatir tentang sumberda-
           kan anggaran tersebut ?           kecilnya anggaran riset; dan tidak mungkin   ya manusia. Banyak sekali ahli/perekayasa
             Harus bisa. Pemerintah harus memberi   kita bisa mengejar ketertinggalan   teknologi pertahanan yang memiliki ke-
           kesempatan sebesar-besarnya kepada   teknologi dengan anggaran sebesar itu;   mampuan lebih dari cukup, bukan hanya
           industri pertahanan nasional. Saya sengaja   kedua adalah kita terjerat dalam berbagai   mereka yang saat ini di Indonesia tetapi
           menggunakan istilah “harus bisa” dan   aturan internasional sehingga tidak bisa   juga yang bekerja di Amerika Serikat, Brazil


            | PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32