Page 13 - MAJALAH 134
P. 13

Foto: energyspectrumindo


               Bagaimana menurut Anda?           keinginan DPR merevisi UU Minerba   pada sektor migas, daerah dapat 5
                  Undang-undangnya dong yang     untuk menutup celah terbitnya     persen. Itu saja sebagai rujukan bagi
               harus dijadikan pegangan.         Permen dan PP yang bertentangan   daerah penghasil.
                                                 dengan UU, itu sama saja dua aturan
                  Jadi, Permen harus diabaikan,   tersebut boleh diberlakukan saat ini,   Soal tambang Freeport, Anda
               karena melanggar UU?              sebelum UU-nya direvisi. Batalkan   pernah memimpin delegasi ke DPR
                  Otomatis itu harus batal.      saja Permen dan PP tanpa harus    untuk mewacanakan pembentukan
               Dan pemerintah mestinya bisa      memperketat aturan dalam revisi   Pansus merebut kembali Freeport.
               mengoreksi kalau itu diterbitkan oleh   UU. Kita memang memahami situasi   Kebetulan sekarang sedang ada revisi
               pemerintahan masa lalu atau oleh   sekarang yang dirasa berat oleh   UU Minerba, bisakah menempatkan
               pemerintahan sekarang. Termasuk   pemerintah.                       dalam pasal khusus untuk membatasi
               juga PP No.1/2014 tentang Kegiatan                                  kontrak karya bagi perusahaan-
               Usaha Pertambangan Minerba. Semua    Bagian krusial lain dari revisi UU   perusahaan tambang raksasa yang
               itu harusnya dikoreksi. Cuma karena   ini adalah pembagian kewenangan   dikuasai asing?
               pemerintah juga butuh dalam hal   pusat dan daerah yang sampai         Berangkat dari Pasal 33 UUD NRI
               penerimaan negara lewat pajak, maka   sekarang masih juga bermasalah.   Tahun 1945, sebaiknya kontrak itu
               PP itu dipertahankan.             Daerah cenderung ingin mendapat   dengan BUMN. Bukan dengan model
                  Mungkin itu ada kaintannya juga   lebih banyak dari pengoperasian   perizinan. Seandainya kita harus kerja
               dengan banyaknya kasus PHK. Dan   tambang minerba. Bagaimana Anda   sama dengan asing, mungkin di awal
               tidak menutup kemungkinan ada     melihat ini?                      kita harus punya saham. Setelah sekian
               tekanan pula dari asing. Kita bisa   Ya, itu harus dikembalikan ke pusat,   tahun, baru kita jadi pemegang saham
               mengerti dengan kondisi seperti   karena lebih banyak mudaratnya    mayoritas.
               itu. Maka, kita jelas membutuhkan   dibanding manfaatnya bila diserahkan
               peraturan yang bisa menjadi       ke daerah. Selama ini yang rakyat    Kita sudah siap merebut kembali
               landasan hukum supaya tidak terjadi   daerah dapat dari ekonomi sektor   Freeport?
               pelanggaran aturan.               SDA juga tidak jelas. Yang menikmati   Kalau Anda bertanya pada saya,
                                                 hanya oknum-oknum. Yang penting di   ya saya jawab sesuai dengan Pasal 33
                  DPR ingin memperketat aturan   pusat ada transparansi dan pembagian   UUD NRI Tahun 1945. Kita jalankan
               dengan revisi UU Minrba ini, agar   pendapatan yang adil. Jadi lebih bagus   saja itu. Tetap harus kita kelola
               tidak ada celah keluarnya Permen   dikontrol oleh pusat.            sendiri siap atau tidak siap. Kalau
               dan PP seperti itu. Pandangan Anda?                                 ada pertanyaan siapkah kita merebut
                  Ya, batalkan saja Permen dan PP   Idealnya pembagian pusat dan   dan mengelola Freeport, itu berarti
               oleh DPR, kalau memang niatnya baik   daerah berapa besar?          meragukan kemampuan kita dan
               ingin memperketat aturan main. Kalau   Sebetulnya kalau kita mau merujuk   amanat konstitusi.         (mh)





                                                                            PARLEMANTARIA z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016  l  13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18