Page 14 - MAJALAH 134
P. 14

LAPORAN UTAMA









                        MENYISIR AGENDA


                        REVISI UU MINERBA










                    anyak persoalan strategis   VII DPR yang sangat menguasai   menimbulkan tumpang tindih
                    dan urgen dalam agenda    dunia pertambangan. Beruntung,    perizinan dan kerusakan lingkungan.
                    revisi UU No.4/2009       Parlementaria mendapat banyak     Dahulu, ada PP yang memberi
            B tentang Pertambangan            penjelasan seputar agenda revisi UU   kewenangan ke pemerintah provinsi.
            Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).   Minerba. Saat ini, belum ada Panja   Kini, diusulkan sepenuhnya oleh pusat.
            Negara harus memegang kedaulatan   Revisi UU Minerba. Yang ada sekarang   “Karena mudahnya mengeluarkan
            atas sumber daya alam. Negara tak   adalah Panja Minerba Pengawasan.   izin, membuat investor menjadi tidak
            boleh disejajarkan dengan kontraktor   Belum pula ada keputusan Bamus,   terseleksi dengan baik. Ini kejadian di
            seperti pada pola kontrak karya (KK).  apakah revisi ini dibahas di Pansus   daerah. Daerah juga minim SDM dan
               S i ang itu, P a rlemen taria   atau cukup di Panja.             tidak teratur dalam mengelola industri
            mengunjungi ruang kerjanya               Satya menyisir satu per    Minerba,” ungkap Satya. Pengelolaan
            yang tertata rapi. Adalah                satu agenda penting revisi   oleh pemerintah pusat ditujukan agar
            Satya Widya Yudha                          UU Minerba. Sebagai      pengelolaan menjadi lebih teratur dan
                 Anggota Komisi                          Ketua Poksi Komisi     tidak merusak lingkungan.
                                                              VII F-PG DPR, ia     Rezim KK juga perlu segera diakhiri
                                                              memaparkan,       dan diganti ke rezim perizinan. Hal ini
                                                               k e w e nangan   sudah diatur dalam UU Minerba. Maka
                                                               pe ngelolaan     ada istilah Izin Usaha Pertambangan
                                                                pertambangan    (IUP) yang menggantikan Perjanjian
                                                                harus dikem-    Karya Pengusahaan Pertambangan
                                                                balikan kepada   Batu Bara (PKP2B). “Kita tidak mau
                                                                pemerin tah     dalam proses revisi nanti, diubah lagi
                                                                pusat. Pe nge-           menjadi rezim kontrak
                                                                lolaan di tangan           karya,” ujar Satya. Dalam
                                                                  pemerintah                 r e zim perizinan,
                                                                     daer ah                 kewenangan sepe-
                                                                       sering                nuhnya ada di tangan
                                                                                             negara. Izin bisa
                                                                                             diberikan dan dicabut,
                                                                                             sesuai kewenangan
                                                                                             negara.
                                                                                                 Sebaliknya, pa da
                                                                                               rezim KK me nem-
                                                                                               patkan negara setara
                                                                                               dengan kontraktor.
                                                                                               Dalam pola seperti
                                                                                         Foto: Iwan



                              Anggota Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha



          14      l  PARLEMANTARIA  z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19