Page 9 - MAJALAH 155
P. 9

saat rekrutmen dan penempatan,   Kembali ke keluarganya dalam     kita rendah bila dibandingkan
              supaya pekerja migran tidak dijadikan   kondisi tidak berdaya.    dengan Filipina yang mencapai
              komoditi.                           Sebelumnya       dielu-elukan  Rp 320 triliun. Padahal, pekerja
                 Jangan lupa bahwa dia adalah   karena sering mengirim uang untuk   migran kita lebih banyak, tapi
              rakyat Indonesia yang wajib diberi   keluarganya setiap bulan. Tiba-  remitansinya hanya Rp 119 triliun?
              perlindungan. Pelibatan pemerintah   tiba begitu kembali menjadi bukan   Jenis tenaga kerja yang dikirim
              ini  untuk   tertib  administrasi  siapa-siapa.  Ini tidak  baik,  sehingga   Filipina itu rata-rata profesional,
              kependudukan. Di sinilah kita akan   ada presser mental pada pekerja itu.   seperti manager hotel. Dan Filipina
              mengimplementasikan sistem digital   Siapa sih yang tidak terpukul setelah   sudah melihat ini sebagai peluang.
              dan kita juga terbantu karena proyek   dielu-elukan sebagai pahlawan, tiba-  Mereka mengirim diaspora pekerja
              E-KTP hampir selesai. Semua diatur   tiba sekarang tidak dihargai. Maka   yang ahli. Di masa depan, dengan
              secara lebih baik dalam UU ini.   nanti ada asuransi yang mengatur   UU ini Indonesia juga harus melihat
                 Kedua,  saat penempatan. Ini   melalui BPJS, agar pulang ke Tanah   peluang bekerja di luar negeri tidak
              menyangkut suasana penempatan    Air dengan penuh bekal dan bisa   saja sebagai tekanan ketiadaan
              dan kontrak yang harus ada       memulai usaha sendiri.           lapangan kerja di dalam negeri, tapi
              pertanggungjawaban. Siapa yang                                    suatu bisnis profesional dari negara
              menempatkan, bagaimana bila ada   Kemampuan      bahasa     dan   untuk mengirimkan orang-orang
              masalah, dan bagaimana bila ada   banyaknya pekerja kita yang     yang punya kemampuan bekerja dan
              malpraktik. Di sini juga dipisahkan   bekerja  di  sektor  informal,  menghasilkan lebih banyak devisa
              mana tugas Kemenaker sebagai     membuat kasus kekerasan yang     dan remitansi. Ini harus dikelola
              regulator, mana tugas BNP2TKI    menimpa pekerja kita sering      secara serius.
              sebagai operator, dan mana tugas   terjadi?                          Ada negara-negara yang pekerja
              pengusaha sebagai eksekutor. Jangan   Itu bagian-bagian yang akan kita   profesionalnya sangat tinggi nilainya.
              menumpuk di satu tangan agar ada   atasi dengan lembaga yang melindungi   Kalau diambil dari remitan tadi, saya
              check and balances di antara mereka.  mereka. Kita juga mewajibkan ada   pernah mendapat angka tentang
                 Saat pra dan pasca penempatan   atase ketenagakerjaan di negara-  sumbangan tertinggi dari dua negara
              ada lembaga yang secara khusus   negara penempatan. Tentu kita    ketika terjadi tsunami dulu, yaitu
              mengelola pekerja migran bila berada   akan menangani secara lebih baik   Amerika dan Qatar. Orang Indonesia
              di negara-negara padat penduduk,   dan cepat. Tidak boleh lagi ada   memang banyak yang bekerja di
              seperti Hongkong, Seoul, dan     negara yang banyak kasus pekerja   Amerika. Lalu kenapa Qatar? Karena
              Saudi Arabia. Kehadiran lembaga   migrannya, tetapi negara tidak hadir   orang-orang Indonesia di sana
              itu menyebabkan fungsi kedutaan   di situ. Pemerintah harus riil ada di   bekerja di perusahaan-perusahaan
              kita menjadi tidak seperti sekarang,   situ dengan segala fungsi yang bisa   minyak dan gas. Gajinya tinggi dan
              dimana kedutaan kita beralih fungsi   menyelesaikan masalah mereka.   kaya-kaya. Jadi kalau nyumbang itu
              menangani tenaga kerja. Padahal,                                  selalu besar.
              mereka itu punya fungsi diplomatik.  Atase ketenagakerjaan kita cuma   Saya kira sama dengan kasus
                 Ketiga,  pasca  penempatan.   ada di empat negara?             Filipina dan Indonesia. Pekerja
              Ini berurusan dengan bagaimana      Tidak   cuma    atase,  tapi  Filipina digaji sebagai manajer hotel,
              melindungi pekerja yang keluar   dimungkinkan  BNP2TKI  membuat   sementara pekerja kita digaji sebagai
              dan kembali dari negara tempat   cabang di negara-negara tujuan   pekerja rumah tangga. Jadi gajinya
              kerjanya. Selama ini, setelah kembali   pekerja migran. Jadi ada penanganan   rendah  dan  mengirim  sedikit  uang
              kita seperti melepas dia kembali   satu atap, tapi itu berada di bawah   ke Tanah Air. Tapi akan lebih baik,
              ke tengah masyarakat tanpa bekal,   koordinasi atase ketenagakerjaan.   orang yang tinggi gajinya, sehingga
              tanpa asuransi, dan tanpa persiapan.   Lembaga satu atap ini nanti berfungsi   dia mengirim lebih banyak. Ke
              Sebelumnya ada pekerja yang disebut   menangani  sengketa,  kesehatan,  depan harus ada asistensi yang lebih
              pahlawan devisa dan pahlawan     hukum, advokasi, dan lain-lain.  luas, agar jenis tenaga kerja yang kita
              bagi keluarganya, tiba-tiba seperti                               kirim dan remitansinya jauh lebih
              pecundang yang tidak berharga.   Remitansi para pekerja migran    baik. n(mh)



                                                                                Edisi : 155 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA   |  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14