Page 173 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 173
membangun Peta Kadaster mereka sendiri untuk keperluan tugasnya.
Pluralisme dalam perpetaan kadaster berdampak pada munculnya
berbagai kebijakan administrasi pertanahan yang cenderung bersifat
egosektoral dan merugikan masyarakat secara umum.
Keterlibatan sektor swasta dalam bidang kadaster merupakan
suatu potensi yang dapat memberikan kontribusi besar. Profesi
Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB) dan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT) yang terlibat sebagai mitra kerja Kantor Pertanahan harus
terjamin kualifikasinya. Peran aktif dari 13.216 SKB sebenarnya masih
jauh dari kebutuhan, dimana dibutuhkan sekitar 40.000 surveyor
yang didukung paling tidak oleh 30 universitas yang mendidiknya
(Williamson 2000). Hal serupa juga berlaku untuk PPAT yang
berjumlah 19.993 dan tersebar di seluruh Indonesia. Untuk mengatasi
kekurangan ini, diperlukan pengaturan yang memungkinkan
keterlibatan dan peran aktif dari pemerintah desa. Mereka memiliki
pengetahuan mendalam mengenai karakteristik permasalahan tanah
di wilayah mereka dan memiliki potensi besar untuk berperan dalam
membangun kadaster lengkap Indonesia.
7.1.1. Elemen Kadaster dalam Proses Penetapan Batas
Regulasi kadaster di Indonesia menggunakan sistem fixed
boundary melalui kegiatan penetapan batas yang dilakukan sebelum
pelaksanaan pengukuran. Rangkaian kegiatannya terbagi menjadi
aktivitas legal dan aktivitas spasial, mengikuti klasifikasi yang
dikemukakan oleh Arunada (2018). Enam elemen kadaster dalam
kegiatan penetapan batas terdiri dari tiga elemen legal (penunjuk
batas, persetujuan batas, dan demarkasi batas) dan tiga elemen
spasial (petugas penetapan batas, metode pengukuran, dan ketelitian
peta dasar). Selain itu, elemen pengumuman juga termasuk dalam
elemen kadaster, namun hanya dilakukan untuk kegiatan pendaftaran
pertama kali atas tanah yang berasal dari hak lama. Keenam elemen
kadaster tersebut merupakan pilar fixed boundary sistem kadaster di
Indonesia. Pemenuhan ketentuan penetapan batas menjadi standar
teknis yang harus dipenuhi dan masih menjadi tantangan dalam
praktik.
146 Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
Dwi Budi Martono