Page 102 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 102
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 77
harus dipastikan ketersediaannya. Korporasi swasta tidak akan
memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat di negara-negara
berkembang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ketidakstabilan harga pangan bersumber dari meningkatnya kendali
korporasi swasta terhadap perdagangan pangan. Hal itu telah
merusak mata pencaharian petani, dan negara-negara berkembang
menjadi sangat tergantung pada suatu sistem yang sama sekali tidak
berpihak kepada mereka.
Ketahanan pangan adalah masalah nyata masyarakat dunia,
bukan semata-mata soal statistik. Ini adalah masalah 1,02 milyar
jiwa manusia yang masih terjerat dalam kelaparan. Mereka sebagian
besar adalah masyarakat miskin pedesaan. Masyarakat yang paling
menderita ini, tidak satupun diuntungkan oleh investasi pasar.
Skenario “win-win solution” tidak lagi pantas dielu-elukan
mengingat resiko yang dihadapi masyarakat tidak sama dengan
resiko investasi. Keterputusan fundamental antara peningkatan
investasi dan peningkatan ketahanan pangan adalah masalah yang
berbahaya, yang tak hanya diperburuk oleh akuisisi tanah komersial
namun juga faktor-faktor lain. Sekali lagi, pada sistem pangan dunia
saat ini, mulai dari benih sampai pupuk, kesemuanya berada dalam
genggaman dan kepentingan korporasi besar yang mana kepentingan
utama mereka adalah keuntungan korporasi, bukan pada memenuhi
kebutuhan pangan orang yang kelaparan.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.ifad.org
I.23. Grain. 2009. Seized: the 2008 Landgrab for Food and
Financial Security. Barcelona: Institute for National and
Democratic Studies atas kerjasama dengan GRAIN.
Kata Kunci: krisis pangan, inansial, perampasan tanah
Krisis pangan dan inansial menjadi pemicu terjadinya perampasan
tanah secara global. Di satu sisi, negara yang pasokan pangannya