Page 99 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 99

74    Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            posisi yang asimetris – antara komunitas masyarakat yang berdaya-
            tawar-lemah  dengan  korporasi multinasional yang sudah  sangat
            berpengalaman dengan modal yang sangat besar – justru berpotensi
            meningkatkan resiko.



            (VRP)
            Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org

            I.22. Daniel, Shepard & Mittal, Anuradha. 2009.  The Great Land
            Grab Rush for World’s Farmland Threatens Food Security for
            the Poor. Oakland: The Oakland Institute.


            Kata Kunci: perampasan tanah, pertanian, ketahanan pangan, win
            win solution



                Tidak ada yang menyangkal bahwa persoalan ketahanan pangan
            menimbulkan   ketakutan. Kenaikan  harga  bahan  makanan  yang
            begitu cepat di seluruh dunia dari 2005 – 2008, menciptakan krisis
            pangan. Ketika harga masih dalam upaya stabilisasi, masih saja ada
            jutaan manusia kelaparan.  Lebih mengejutkan lagi, FAO melaporkan
            jumlah orang yang kelaparan terus meningkat dari 923 juta jiwa pada
            tahun 2007, 963 juta jiwa pada tahun 2008 menjadi 1,02 milyar juta
            jiwa pada tahun 2009. Dalam situasi normal, apabila suplai produk
            pertanian menurun drastis, maka harga akan naik. Namun uniknya,
            krisis pangan dewasa ini merupakan kombinasi beberapa hal antara
            lain  spekulasi  inansial yang  tidak  terkendali,  permintaan  produk
            pertanian  untuk  bahan  bakar  nabati, ketersediaan  air  dan  derajat
            kesuburan tanah yang terus menurun baik secara kualitas maupun
            kuantitas, dan perubahan iklim yang tidak menentu.
                Krisis  saat  ini berbeda  dengan  krisis  pangan  di masa  lalu,
            karena mengkombinasikan sejumlah faktor baru yang kesemuanya
            mengancam ketahanan pangan dunia. Meskipun pemerintah negara-
            negara  di dunia  dan  organisasi-organisasi internasional sudah
            fokus  pada  penanganan  jangka  pendek  terhadap  krisis  tersebut,
            namun  kompleksitas  masalah  pangan  membutuhkan  penanganan
            jangka  panjang. Pada  Juni 2008, para  kepala  negara  berkumpul di
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104