Page 96 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 96

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  71


              investasi tanah dalam skala besar telah mendapat banyak tentangan.
              Sepanjang pertengahan  akhir  abad 20, keluarga-keluarga  dengan
              sistem  produksi berskala  kecil menjadi potret  umum  yang bisa
              dijumpai di hampir  semua  negara, sampai akhirnya  dirusak  oleh
              produksi dalam skala besar. Saat ini, dapat disaksikan pembangunan
              yang dengan begitu cepatnya mengusahakan agrikultur dalam bentuk
              baru  yang terinsitusionalisasi, misalnya  pertanian  agribisnis, yang
              ditandai adanya pemisahan antara modal dan buruh. Berkaca pada
              kajian studi kasus di Eropa Timur dan Amerika Latin, pembangunan
              sebagaimana  yang disebutkan  di atas, justru  mengembangkan
              kesenjangan antara pengembalian dalam bentuk modal dan insentif
              bagi buruh. Kompensasi bagi buruh  selalu  berada  di bawah  level
              produktivitas buruh itu sendiri.
                  Lebih lanjut, investor kapitalis mengelola negosiasi sedemikian
              rupa sehingga akses tanah bisa semurah mungkin (baik berbentuk
              jual-beli maupun  sewa-menyewa) tanpa   disertai pajak  sebagai
              kompensasi dari pengambilalihan   tersebut. Dengan  demikian,
              nilai tambah  beralih  kepada  pemilik  modal, tanpa  mempedulikan
              kompensasi yang adil terhadap buruh maupun pemegang hak atas
              tanah, baik secara individual maupun kolektif.


              (VRP)
              Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org


              I.19.  Cote,  Muriel.  2012.  “What’s  in  a  Right?  Gold  Mining,
              Decentralization  And  Neoliberalisation  In  Burkina  Faso”,
              artikel  pada  International  Conference  on  Global  Land
              Grabbing II, Cornell University, Ithaca, USA, 17-19 October 2012.


              Kata Kunci: Philipina, emas, privatisasi, kriminal


                  Artikel Cote  menunjukkan    bahwa   kemampuan    legislasi
              dalam  mempertemukan   kebutuhan  pemukim   lokal yang sumber
              pendapatannya  bergantung pada   sektor  emas  memang kurang
              berfungsi dalam  hal hak  kepemilikan  dan  aturan  relasi yang
              rezimental, dibandingkan  ketidakseimbangan  kekuatan  dan  konlik
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101