Page 91 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 91

66    Dwi Wulan Pujiriyani, dkk

            I.15. Borras, Saturnino Jr. & Franco, Jennifer. 2010. “Towards a
            Broader View of the Politics of Global Land Grab: Rethinking
            Land Issues, Reframing Resistance” artikel dalam International
            Conference on Global Land Grabbing 6-8 April 2011. Land Deals
            Politics Initiative (LDPI). Journal of Peasant dan University of
            Sussex.


            Kata Kunci: kode etik, kedaulatan tanah, win win solution


                Ungkapan ‘perampasan tanah global’ telah merangkum semua
            kerangka  kerja  untuk  menggambarkan  dan  menganalisis  ledakan
            transaksi tanah  (trans) nasional komersial yang terkait  dengan
            produksi dan  penjualan  pangan  dan  energi saat  ini. Awalnya
            istilah ini digunakan dan dipopulerkan oleh kelompok aktivis yang
            menentang transaksi dari perspektif  keadilan  lingkungan  dan
            agraria. Makna dari frasa perampasan tanah global bergerak cepat
            hingga keluar konsep aslinya. Ini karena dapat diserap ke dalam arus
            pembangunan yang mendorong pengaturan ‘win-win’ dan ‘kode etik’.
            Dinamika politik perubahan dan perjuangan atas penggunaan tanah
            dan kepemilikan lahan berhubungan dengan konteks kontemporer
            mengenai kesepakatan   (trans) nasional terhadap  tanah  yang
            menargetkan tanah ‘non-swasta’.
                Borras dan Franco berpendapat bahwa dinamika politik dalam
            perdebatan  tentang tanah  telah  mengungkap   ketidaktepatan
            ‘perkakas’ yang dipromosikan  secara  agresif  terhadap  tata  kelola
            tanah. Banyaknya  kritik  radikal terhadap  persoalan  tanah  global
            yang menyebabkan  penyitaan  dan  pencabutan  hak  besar-besaran,
            membutuhkan   analisis  kelas  dan  penelitian  empiris  yang hati-
            hati sehingga  tidak  terlalu  banyak  spekulasi. Borras  dan  Franco
            menawarkan    suatu  perspektif  alternatif  unntuk  menutupi
            kekurangan  perspektif  sebelumnya, yaitu  perspektif  ‘kedaulatan
            tanah’ (land sovereignty), sebagai konsepsi yang lebih  inkluisf  dan
            relevan bagi kerangka kerja politik dan metodologis.



            (VRP)
            Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96