Page 93 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 93
68 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
Jumlah tanah dalam perjanjian itu bisa mencapai 51-63 mio hektar,
atau setara dengan luas negara Perancis. Sebagian besar perjanjian
tanah itu terjadi di wilayah Afrika bagian timur, antara lain Ethiopia,
Mozambique, Uganda dan Madagaskar. Sementara yang lain di
negara-negara seperti Sudan, Mali, dan Republik Demokratik Congo.
Investasi tanah global ini memicu perubahan sistem pertanahan
dengan meningkatnya dunia yang saling terhubung (teleconnected
world).
Meningkatnya jumlah perjanjian tanah di Afrika menjadi
perhatian sendiri karena tanah merupakan sumberdaya yang langka.
Perjanjian tanah berakar pada banyak sebab yang mendasarinya,
diantaranya adalah penduduk, ekonomi, teknologi, politik dan
kelembagaan, budaya dan sosiopolitik serta perubahan iklim.
Proses yang mempercepat semakin meluasnya perjanjian atas tanah
antara lain adalah perluasan infrastruktur, perluasan pertanian,
ekstraksi kayu, tekanan penduduk, krisis keuangan internasional,
dan kenaikan harga pangan. Perilaku makan juga termasuk salah
satu pemicu. Perilaku makan menunjukan adanya peningkatan
minat pada pangan hewani karena meningkatnya kesejahteraan.
Produksi pangan berbasis hewani membutuhkan lebih banyak
lahan dibandingkan vegetarian. Kelompok yang lebih makmur
mengonsumsi pangan lebih banyak daripada yang miskin. Selain
pangan, persoalan iklim juga berpengaruh karena perubahan
temperatur dan curah hujan. Di beberapa daerah di Afrika, hal ini
menurunkan kesuburan tanah. Perubahan iklim menyebabkan
tanah-tanah yang dahulunya subur untuk lahan pertanian menjadi
kurang subur karena curah hujan berkurang. Meningkatnya
perhatian pada persoalan emisi rumah kaca juga meningkatkan
minat pada energi hijau (bahan bakar nabati).
Laporan ini menunjukkan bahwa abad 21 membawa perspektif
baru dalam persaingan mencari tanah-tanah yang subur. Pada
dasarnya investasi internasional dalam produksi pertanian di Afrika
bukan merupakan fenomena baru. Perubahan demograi global,
ekonomi, dan iklim mengubah karakter dan kompetisi dalam hal
penggunan lahan. Kalau investasi pertanian di masa lalu berasal dari