Page 90 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 90
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 65
lebih lanjut mengungkapkan bahwa Eropa tetap memainkan
signiikan peran. Pengaruh Eropa ini tampak, baik langsung maupun
tidak langsung, dalam perusahaan dan sektor kebijakan publik, serta
lembaga multilateral di mana Uni Eropa adalah anggotanya. Melihat
beberapa kasus pembebasan lahan berskala besar di Asia Tenggara,
dan peran yang dimainkan Uni Eropa, dapat diajukan beberapa
gugatan dan isu-isu untuk didiskusikan. Asumsi tentang keberadaan
lahan pertanian terlantar (“idle”, “marjinal”dan “tak berpenghuni”) di
negara-negara Selatan yang dianggap dapat memecahkan persoalan
pangan global dan krisis energi, pada dasarnya tidak tepat.
Klaim resmi dari negara terhadap tanah terlantar dan upaya
untuk merebut tanah tersebut telah merusak dan melanggar hak-
hak masyarakat yang tinggal dan bekerja dalam ruang geograis
tersebut. Perampasan tanah telah menyebabkan pencabutan hak yang
merugikan masyarakat, bahkan menggabungkan masyarakat tersebut
ke dalam “kantong-kantong” yang muncul akibat dari kebijakan
pangan dan energi global. Perampasan tanah oleh pemerintah daerah
maupun perusahaan transnasional sering terjadi dengan dorongan
dan dukungan dari pemerintah pusat. Sebagian besar produk yang
dihasilkan – produk pangan maupun energi - yang diekspor atau
yang direncanakan untuk diekspor ke negara lain, memiliki implikasi
penting terutama kepada rangkaian dan logika industri global terkait
kebutuhan Uni Eropa. Perusahaan-perusahaan transnasional dan
mitra domestik mereka yakni elit dan birokrat, telah berdampak
sedemikian rupa pada mata pencaharian masyarakat petani.
Berbagai kebijakan tanah oleh lembaga bilateral dan multilateral,
termasuk yang melibatkan Uni Eropa atau negara-negara anggota
Uni Eropa, memiliki implikasi langsung dan tidak langsung dalam
merampas lahan di wilayah ini, mulai dari ketidakmampuan untuk
melaksanakan kebijakan pertanahan secara efektif, namun benar-
benar progresif untuk mempromosikan kebijakan tanah yang pro-
pasar, sehingga mendorong atau memfasilitasi perampasan tanah.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.tni.org