Page 87 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 87

62    Dwi Wulan Pujiriyani, dkk

            I.12.  Borras  dan  Franco.  2012.  “Global  Land  Grabbing  and
            Trajectories  of  Agrarian  Change  A  Preliminary  Analysis”.
            Journal of Agrarian Change 12(1) 34-59.

            Kata Kunci: tata guna tanah, kelas, kepemilikan


                Perampasan  tanah  (land grabs) merupakan  frasa  kunci dalam
            memahami seluruh persoalan yang merujuk pada ledakan transaksi
            tanah komersial (trans)nasional untuk kegiatan produksi dan ekspor
            pangan, pakan ternak, biofuel, hasil hutan (kayu) dan bahan galian
            (mineral. Sebagai sebuah fenomena yang hadir di berbagai belahan
            dunia, paper  ini dimaksudkan  untuk  mengulas  lebih  jauh  politik
            perampasan  tanah  melalui penelusuran  dua  dimensi pokok, yakni
            dinamika  perubahan  tata  guna  lahan  (the dynamics of changes in
            land use) dan perubahan hubungan kepemilikan (property relations
            change), serta keterhubungan dua dimensi tersebut.
                Untuk   memahami    fenomena   land grab,  kedua  penulis
            menawarkan  tipologi tren  perubahan  tata  guna  lahan  global yang
            terjadi di beberapa belahan dunia termasuk Indonesia. Sebagai sebuah
            alat  bantu  konseptual (analitis), tipologi tersebut  menghadirkan
            empat kategori perubahan tata guna lahan yang terjadi saat ini yakni;
            land use change within food to food production (tipe A), land use change
            form food to biofuel production (type B), lands devoted to non-food uses
            converted to food production (type C), dan lands dedicated to forest and
            marjinal/idle lands being converted to biofuel production (type D). Hal
            yang perlu digarisbawahi adalah kedua penulis menegaskan arah dan
            corak perubahan tata guna lahan yang kompleks dan sangat bervariasi
            antara satu tempat dengan tempat lainnya.
                Berdasarkan  tipologi yang dibuat  penulis  tersebut, maka  land
            grabbing dapat diurai melalui pnelusuran orientasi produksi/tata guna
            lahan  (food/biofuel), orientasi pasar  (domestic/eksport), dan  yang
            terpenting adalah  status  kepemilikan/penguasaan  (control) lahan
            (smallholder/corporate). Dalam praktiknya, land grabbing yang terjadi
            di beberapa  tempat  dicirikan  oleh  skema  pertanian  (pangan/biofuel)
            berorientasi ekspor  berbasis  korporasi (trans) nasional (TNC-driven
            food  and biofuel  production for export).  Dalam  hal ini, analisis  kelas
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92