Page 107 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 107
82 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
tersebut. Kemudian kritik dan advokasi posisi dari hak atas tanah
yang problematis tersebut dibahas, termasuk debat mengenai
formalisasi tanah sebagai kepemilikan asing yang makin mengemuka
pada pertanyaan-pertanyaan seputar perampasan tanah.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org
I.26. Hofman, I. and P. Ho (2012). “China’s ‘Developmental
Outsourcing’: A Critical Examination of Chinese Global ‘Land
Grabs’ Discourse.” Journal of Peasant Studies 39(1): 1-48. http://
www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/03066150.2011.653109,
diakses 29 Mei 2012.
Kata Kunci: China, developmental outsourcing, investasi
Tulisan ini membahas investasi tanah di bidang pertanian
yang dilakukan oleh China di negara lain. Hofman dan Ho
memiliki hipotesis bahwa – meskipun media, LSM, dan para
ilmuwan mencurahkan perhatian sedemikan besar pada aktivitas
pencarian sumber daya yang dilakukan China secara global –
wacana perampasan tanah yang dilakukan China tidaklah cukup
diinformasikan hanya melalui data yang tersedia. Lebih lanjut,
Hofman dan Ho memperdebatkan bahwa investasi berbasis tanah di
luar negeri yang dilakukan China merupakan bagian dari apa yang
bisa diistilahkan sebagai outsourcing pembangunan (developmental
outsourcing). Hal ini berbeda dengan interpretasi konvensional
mengenai outsourcing. Konsep developmental outsourcing ini
merujuk pada global ofshore , dimana negara memainkan peran
utama dalam perencanaan, intervensi, dan regulasi.
Tulisan ini tidak bertujuan menyediakan jawaban pasti,
namun bermaksud mencermati data dan menguji kembali wacana
perampasan tanah. Kesemuanya itu akan terlaksana dengan
mempelajari investasi berbasis tanah dalam kaitan dengan sebaran
luas, ukuran, dan geograis dalam rentang 1949-2011. Dalam hal
ini, sangat mungkin dan relevan mendiskusikan berbagai variabel,