Page 108 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 108
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 83
misalnya investor, sumber data, jenis investasi, dan umpan-balik.
Pada akhirnya artikel ini membahas kualitas data dan reliabilitasnya.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.tandfonline.com
I.27. Kaloustian, Jerry et all. 2011. Land Grabbing for Food &
Fuel Outsourcing a Rising Threat to the Right to Food. www.
humanrightsadvocates.org.
Kata Kunci: perampasan tanah, HAM, Tanzania, Madagaskar,
demokratisasi, kedaulatan pangan
Wacana hak asasi manusia selalu mengedepankan perlindungan
pada prinsip-prinsip harkat manusia yang utama. Hak atas pangan
merupakan hak yang paling mendasar karena melalui panganlah
setiap orang bisa bertahan hidup. Meskipun demikian, dunia telah
kalah perang melawan lapar. Faktanya sepuluh juta orang jatuh
dalam kemiskinan dan gizi buruk ekstrim sejak tahun 2007. Krisis
pangan menunjukkan bahwa sistem perlu diperbaiki, dan perspektif
hak asasi manusia harus benar-benar dipahami dalam proses ini.
Diperlukan mekanisme yang akuntabel untuk menjamin hak asasi
pangan tidak dilanggar dan tidak melahirkan kerentanan. Ini karena
land grab telah menjadi ancaman serius bagi kedaulatan pangan.
Dalam tulisan ini, Kaloustian membahas land grab sebagai
salah satu bentuk ancaman terhadap hak asasi manusia. Mengacu
pada hukum internasional, negara berkewajiban menghormati,
melindungi, dan memenuhi hak atas pangan. Tren perampasan
tanah global yang terjadi sangat cepat dan dalam skala sangat luas,
oleh Kaloustian dilihat sebagai sinyal dari neokolonialisme. Global
land grab dapat menciptakan sistem neokolonialisme yang semakin
memperkuat negara-negara kaya dan korporasi transnasional,
sementara petani kecil dan komunitas asli terusir dan tersingkir.
Ulasan dalam naskah ini diawali dengan analisa kekuatan
ekonomi yang memicu hasrat untuk mencari tanah-tanah pertanian
di berbagai wilayah dunia, kemudian mendiskusikan peran berbagai