Page 120 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 120
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 95
2) konlik akibat kenaikan harga pangan, tetapi apakah konlik
membahayakan investasi?; 3) investasi pertanian dalam konsep
‘hijau’, berkelanjutan, virtual tetapi apakah realitasnya demikian?.
Berkaitan dengan narasi menjadikan tanah sebagai sumberdaya
yang layak investasi (investible), Li menyebutkan bahwa tanah
bukanlah sebuah abstraksi dari entitas yang disebut sumberdaya
(resource). Sebelum menjadi ‘tanah’ (land), ada istilah lain yang
perlu dicermati yaitu ground/earth/soil/forest/ancestral teritory.
Kesumberdayaan dan keinvestasiannya harus menjadi alat yang
imajinatif dan diskursif. Disinilah kemudian Li menggambarkan
perlunya melihat ‘sumberdaya’ sebagai kualitas yang muncul atau
harus diproduksi dan merupakan perpaduan dari materi, relasi,
teknologi dan wacana kerja. Konsep ini merupakan konsep dalam
antropologi sumberdaya alam yang dimunculkan oleh Tanya
Richardson dan Gisa Weskalnya
Setelah sebelumnya menekankan tentang bagaimana nilai-nilai
ini disulap, ditampilkan, didramatisasi dan dibuat menjadi agenda
yang mendesak, Li juga memberi penekanan pada praktik-praktik
abstraksi dan inskripsi yang menjadikan tanah sebagai barang
yang sangat investible. Inilah yang kemudian disebut sebagai kerja
instrumentasi untuk mendeinisikan status khusus dari tanah. Tanah
komunal juga dianggap memiliki tujuan yang sama, hanya sedikit
lebih baik karena tanah tersedia dalam jumlah besar dan siap untuk
investasi skala luas. Formasi dari zona ekonomi khusus merupakan
instrumen yang lain. Sejak tempat-tempat tersebut secara tertulis
disebut tanah, sangat jarang tanpa sejarah, sebuah rezim penamaan
baru bisa membatalkan penamaan lama yang dianggap tidak
legimate. Kebanyakan kritik ‘land grabbing’ berfokus pada kekerasan
simbolik dan material yang terjadi dalam proses ini. Sementara itu,
instrumen kunci dalam penamaan/inskripsi tanah adalah peta dan
gambar-gambar satelit, graik serta tabel. Dalam hal ini, Bank Dunia
menawarkan contoh instrumen untuk memberikan deskripsi atau
proil tentang tanah-tanah yang potensial untuk menjadi pilihan
investasi. Dalam instrumen ini terdapat penjelasan mengenai
jumlah orang yang tinggal di tanah tersebut, status sebagai kawasan