Page 145 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 145

120   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            penulis mengajukan sebuah pertanyaan, “apakah produksi agrofuel
            kapitalistik secara esensial berbeda dengan corak produksi pertanian
            monocrop kapitalistik, dan apakah dalam memahami proses transisi
            yang menyertainya  membutuhkan  sebuah  alat  analitik  yang baru
            ?”. Dalam  naskah  ini, penulis  memfokuskan  perhatianya  pada
            implikasi agraris ekspansi produksi agrofuel oleh korporasi terhadap
            penduduk pedesaan.
                Seperti yang telah  banyak  dilaporkan, generasi pertama  dari
            ekspansi produksi bahan  baku  agrofuel  mengandung persoalan  di
            antaranya, tidak  eisien  (ekonomis) karena  membutuhkan   lahan
            yang sangat  luas  untuk  dapat  memenuhi kebutuhan  pasokan  energi
            serta  tidak  berkontribusi secara  signiikan  dalam  menjawab  persoalan

            lingkungan. Meskipun  mengandung kontradiksi internal (paradoks),
            mengapa proses ekspansi tersebut terus berlangsung? Untuk memahami
            situasi paradoks tersebut, White dan Dasgupta menegaskan, “Agrofuel
            expansion currently is not driven by environmental concerns or the needs
            of local populations, but by the need for developed country governments
            to ind a ‘quick ix’ to their energy and environmental security needs, the
            attempts of developing country governments to ind new ways to revive
            rural and agrarian development, and the search of corporate capital for
            (relatively) short-term proit.”

                Corak  ekspansi produksi agrofuel (non-food) di belahan  negara
            Selatan  pada  praktiknya  bukanlah  hal yang baru, sebagaimana
            tercermin  dalam  sejarah  panjang ekspansi perkebunan  besar  sejak
            zaman  kolonial. Dan  karenanya, diperlukan  alat  analitik  yang sama
            digunakan dalam studi-studi mengenai transisi agraria akibat penetrasi
            perkebunan  kolonial di pedesaan. Seperti yang diungkapkan, “the
            dynamics that we see there in agrofuels expansion – in the way that
            corporate capital interacts with local government, local elites and local
            cultivators and workers – may not be something new, but simply a
            repetition of well-known dynamics in the expansion of the world’s major
            agrarian commodities, whether in the colonial period or more recently.
            [...] and thus need  to be approached with the same tools of critical
            analysis that agrarian studies has applied to historical episodes of rapid
            expansion of large-scale, industrialised, capitalist, monocrop agriculture,
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150