Page 146 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 146
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 121
in both its plantation and outgrower/contract-farming forms.”
Lebih lanjut, menurut penulis, perpektif ekonomi politik agraria
(agrarian political economy) dapat digunakan sebagai alat analitis
dalam memahami hubungan sosial produksi dan reproduksi, proses
diferensiasi serta pembentukan kelas. Terkait dengan ini, selain
mengutip pertanyaan analitik yang dirumuskan oleh Henry Bernstein
yakni, “who owns what? who does what? who gets what? what do
they do with it?”, penulis menambahkan, “what do they do to each
other?” untuk memahami hubungan dan aspek politik kepemilikan,
labour regime, labour processes dan struktur akumulasi, dari proses
ekspansi produksi agrofuel kapitalistik.
Dengan demikian, dari sudut pandang ekonomi politik seperti
yang digunakan penulis, ekspansi produksi agrofuel kapitalistik
secara nyata menunjukkan corak ekspansi perkebunan besar lainnya
yang telah berlangsung sejak zaman kolonial hingga saat ini. Adapun
yang membedakannya dengan ekspansi agrofuel era kolonial
maupun sesudahnya adalah skala penguasaan lahan korporasi yang
sangat luas dan berlangsung begitu cepat berikut dampak yang
ditimbulkannya bagi keberlangsungan nakah pedesaan. Selain
itu, ekspansi agrofuel saat ini berlindung dibalik payung ekonomi
hijau yang memungkinkan akuisisi tanah secara luas oleh korporasi,
konversi hutan, dan penggunaan bioteknologi mendapatkan
letigimasi publik (atau dilihat secara alamiah).
(MYS)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.tandfonline.com
I.49. White, Ben et all. 2012. The New Enclosures: Critical
Perspectives on Corporate Land Deals. the Journal of Peasant
Studies. Vol. 39, Nos. 3–4, July–October 2012, 619–647.
Kata Kunci: tanah, perampasan tanah, pemagaran
Kajian ini berkontribusi dalam penggunaan pendekatan ilmu
ekonomi politik agraria dalam menjelaskan terjadinya pertumbuhan