Page 181 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 181

156   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            II.11.  German,  Laura.  2011.  Contemporrary Process of Large
            Scale Acquisition. www.cifor.org.

            Kata Kunci: Afrika, pengadaan tanah, legislasi, tanah adat



                Tulisan  ini menyajikan  analisis  hukum  dan  kelembagaan
            terkait akuisisi tanah skala luas yang terjadi di Ghana, Mozambique,
            Tanzania, dan  Zambia. Data  penelitian  diperoleh  melalui ulasan
            dokumen-dokumen     kebijakan,  wawancara    dengan   pegawai
            pemerintah dari berbagai sektor yang berbeda, pemimpin-pemimpin
            adat dan tokoh-tokoh yang berpengaruh di masyarakat.
                Hasil penelitian menunjukan bahwa land grab global tidak hanya
            dilakukan  swasta, tetapi juga  didorong pemerintah  dan  komunitas
            lokal yang berperan aktif dalam meyakinkan para investor agar mau
            berinvestasi. Hasil juga menunjukkan bahwa dalam konteks negosiasi,
            hak adat seringkali tidak cukup melindungi tanah di samping hak adat
            itu sendiri juga tidak diakui. Empat kasus yang berbeda menunjukkan
            kecenderungan  yang sama  meskipun  memiliki kerangka  hukum
            dan  kelembagaan  yang berbeda  dalam  melindungi hak  adat  dan
            mengatur  akuisisi tanah  skala  luas. Fakta  yang muncul dari 4 studi
            kasus  menggambarkan   bahwa  akuisisi tanah  terjadi di tengah
            penerapan legislasi yang tidak seimbang dan berbagai macam praktik
            yang berbeda. Faktor-faktor mendasar lain yang menentukan antara
            lain  adalah; kesenjangan  penerapan, proses-proses  yang dilakukan
            pemerintah  dalam  mengidentiikasi wilayah-wilayah  yang tersedia

            dan dianggap cocok, peran-peran yang dimainkan oleh 3 aktor utama
            (pemerintah, pemegang hak ulayat dan NGO) dan masyarakat lokal
            yang memiliki konsep ‘pembangunan’.

                Lima  kesenjangan  dalam  penerapan  yang ditemukan  yaitu; 1)
            banyak  proyek  yang diimplementasikan  tanpa  persetujuan  (baik
            izin  investasi, sertiikat  tanah, atau  izin  lingkungan  (amdal), dalam
            ketiadaan penerapan yang dianggap sah secara hukum dan pengawasan
            dalam  implementasinya, tindakan  pemerintah  telah  mengabaikan
            prosedur  konsultasi dengan  pemegang hak  ulayat); 2) ditemukan
            dalam upaya untuk menetapkan zone agroekologis; 3) batasan dalam
            durasi penyewaan tanah banyak dilanggar; 4) kegagalan kesepakatan
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186