Page 237 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 237

212   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            tahun 1997, negara menyewakan 3100 hektar tanah rawa di Nyacyonga
            dan  Nyabariongo  kepada  perusahaan  yang berkantor  di Uganda, The
            Madhani Group, yang juga mengambil tanah-tanah negara untuk pabrik
            gula. Madhani memproduksi antara 12.000 sampai 15.000 ton gula, yang
            diperkirakan 30-40% kebutuhan nasional. Perusahaan menanam tebu
            dan  juga  membeli tebu  dari luar. Terdapat  10.000 orang yang terlibat
            dalam  rantai produksi, dari mulai staf  pabrik, pemelihara  tanaman,
            sampai buruh. Pada   tahun  2005, dengan  tujuan  mengintensikan
            pertanian, keluarlah hukum pertanahan yang mengambil alih rawa-rawa
            dan lembah sungai dalam kontrol negara. Skema ini merupakan bagian
            dari kerangka  hukum  yang memberikan  insentif  pada  investor  untuk
            mengeksploitasi tanah-tanah untuk kebutuhan komersial. Perpindahan
            tanah rawa kepada perusahaan awalnya mengejutkan banyak orang dan
            memunculkan resistensi. Pada kenyataannya resistensi ini bisa diredam
            melalui otoritas  lokal. Masyarakat  lokal merasa  bahwa  mereka  tidak
            punya pilihan kecuali bekerjasama, sebagian meninggalkan daerah ini
            untuk mencari tanah yang lain
                Sekitar 1100 petani tetap menjadi pemelihara tanaman, sebagian
            besar  mengolah  kurang dari 1 hektar. Sebagai sebuah  kelompok,
            mereka bernasib lebih baik dari pada anggota komunitas yang lain,
            tetapi mereka  sangat  bergantung dengan  Madhvani. Beberapa
            memiliki kontrak, Madhvani adalah   satu-satunya  pembeli dan
            harga-harga dibayar tanpa negosiasi. Perusahaan menentukan kapan
            tebu masak dan pemelihara tidak diijinkan melihat hasil panennya
            ditimbang. Beberapa  orang memprotes  karena  Madhvani menolak
            menolong mereka   memperoleh  kredit  bank. Banyak  masyarakat
            lokal, khususnya  perempuan  yang menjadi buruh, bekerja  untuk
            Madhvani dan pemelihara tanaman (outgrower). Pekerjaan biasanya
            sangat berat dan upahnya rendah dibandingkan dengan pekerjaan
            lain. Bekerja untuk outgrower memberikan kondisi dan pembayaran
            yang lebih  baik  meskipun  upah  tetap  dianggap  tidak  mencukupi
            untuk  mendukung rumah   tangga. Selama  musim  pembayaran, ini
            menarik pekerja lain yang berasal dari luar daerah untuk bersaing.
            Sebagian besar masyarakat memperoleh pekerjaan yang kurang baik.
                Sebagian besar orang lokal yang semula mengelola tanah rawa
            ini akhirnya  harus  mengalami pengusiran  karena  pengambilalihan
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242