Page 280 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 280
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 255
IV. 9. Buhaerah, Pihri, dkk. 2014. Kajian MP3EI Dalam
Perspektif Hak Asasi Manusia. Jakarta: Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia.
Kata Kunci: MP3EI, HAM, pembangunan
Berbagai dampak buruk pembangunan yang bertumpu pada
pertumbuhan ekonomi, menimbulkan pemikiran baru untuk
mengoreksi deinisi pembangunan. Pemikiran baru pembangunan
memunculkan deinisi pembangunan yang berpusat pada manusia.
Pembangunan berwawasan hak asasi memunculkan suatu koreksi
atas hubungan antara hak asasi manusia dengan pembangunan.
Dalam perspektif hak asasi manusia, pembangunan dimaknai
sebagai ‘berpusat pada manusia, partisipatif, dan memperhatikan
lingkungan. Meskipun pertumbuhan ekonomi tetap dibutuhkan,
akan tetapi proses pembangunan juga harus menjamin distribusi
yang merata, peningkatan kemampuan manusia dan ditujukan
untuk memperbanyak pilihan-pilihan bagi mereka. Pendekatan
pembangunan berbasis hak asasi manusia (right-based approach
to development) bermakna sebagai proses pembangunan yang
pada dasarnya harus mengintegrasikan norma, standar, dan
instrumen hak asasi manusia ke dalam rencana, kebijakan, dan
proses pembangunan. Pembangunan berbasis hak asasi manusia
mengandung elemen-elemen dasar yaitu; a) menyatakan secara jelas
kaitan antara hak asasi manusia dan pembangunan; b) menjamin
pertanggungjawaban (accountability); c) merupakan proses yang
memberdayakan; d) menjamin adanya partisipasi; dan e) memberi
perhatian pada kelompok khusus serta tidak diskriminatif.
Tulisan ini merupakan bagian dari upaya Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam rangka meminta komitmen
penyelenggara negara untuk menjadikan pembangunan Indonesia
berbasis hak asasi manusia. Upaya ini juga dilakukan untuk menjaga
agar pembangunan Indonesia menjadikan hak asasi manusia sebagai
perspektif utama dan dasar serta tujuan pembangunan.
Ada tiga hal yang secara khusus dibahas dalam buku ini.
Pertama adalah konsep pembangunan berbasis HAM yang terdiri