Page 294 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 294
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 269
hak komunitas lokal khususnya dalam hal tenurial.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh www.forestpeoples.org dan www.
sawitwatch.or.id
IV. 15. Danielsen, Finn, dkk, 2008, Biofuel Plantations on
Forested Lands: DoubleJeopardy for Biodiversity and Climate,
Conservation Biology, Society for Conservation Biology.
Kata kunci: kelapa sawit, perubahan iklim, keanekaragaman hayati,
konservasi
Pertumbuhan permintaan terhadap bahan bakar nabati telah
mendorong ekspansi sejumlah komoditas pertanian, termasuk
minyak kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit meliputi 13 juta
hektar, terutama di Asia Tenggara, yang secara langsung maupun
tidak langsung merambah hutan hujan tropis. Danielsen, dkk,
mengeksplorasi dampak perluasan perkebunan kelapa sawit
terhadap emisi gas rumah kaca dan keanekaragaman hayati. Para
penulis mengukur perubahan cadangan karbon dengan perubahan
penggunaan tanag dan membandingkannya lagi dengan jumlah
emisi karbon dari bahan bakar fosil – yang bisa dihindari dengan
carbon bahan bakar nabati.
Mereka memperkirakan bahwa ada 75 dan 93 tahun emisi
karbon dapat disimpan apabila menggunakan bahan bakar nabati
untuk mengkompensasi kehilangan karbon akibat konversi
hutan. Itu pun tergantung dengan bagaimana cara hutan tersebut
dikonversi. Jika habitat asli dimusnahkan, maka keseimbangan
karbon membutuhkan lebih dari 600 tahun. Sebaliknya, budidaya
kelapa sawit di lahan kritis akan menyingkirkan karbon dalam 10
tahun. Para penulis mengakui bahwa estimasi ini dianggap tidak
bisa dipastikan, namun kecenderungan dan proporsi relatif cukup
kredibel. Mereka melakukan meta analisi dari studi satwa dan hutan
dengan kelapa sawit. Ditemukan bahwa perkebunan hanya bisa
menampung sedikit satwa saja dibandingkan satwa yang hidup di