Page 295 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 295

270   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            hutan alami. Riset ini mengambil sejumlah sampel dari perkebunan
            kelapa  sawit  dan  hutan  di Indonesia. Terbatasnya  satwa  yang bisa
            hidup  di perkebunan  kelapa  sawit  dikarenakan  sejumlah  spesies
            mengkonsumsi tanaman   yang tidak  bisa  tumbuh  bersama  kelapa
            sawit. Menurut  Danielsen  dkk, jenis  satwa  yang terbatas  dengan
            jenis tanaman tunggal jelas bukan tujuan dari konservasi.
                Sebagai negara  yang mengemban  kewajiban  mereduksi emisi
            karbon  berdasarkan  Kyoto  Protocol, negara  tersebut  juga  tidak
            boleh  gagal memenuhi kewajiban  sebagaimana  disepakati dalam
            Convention on Biological Diversity. Mereduksi deforestasi, menurut
            Danielsen  dkk, memerlukan  strategi mitigasi perubahan  iklim
            secara  lebih  efektif, bukan  sekedar  mengubah  hutan  untuk  bahan
            bakar  hayati. Dengan  demikian, hal ini akan  membantu  negara-
            negara  seperti Indonesia  untuk  memenuhi kewajibannya  terhadap
            komitmen   internasional, sekaligus  komitmennya  melestarikan
            keanekaragaman hayati.



            (VRP)
            Keterangan: Artikel merupakan koleksi pribadi (vegitya.ramadhani@
            yahoo.com)

            IV.16.  Fortin,  Claude  Joel.  2011.  “The  Biofuel  Boom  and
            Indonesia’s Oil Palm Industry: The Twin Processes of Peasant
            Dispossession and Adverse Incorporation in West Kalimantan”.
            Artikel  dalam  International  Conference  on  Global  Land
            Grabbing 6-8 April 2011. Land Deals Politics Initiative (LDPI).
            Journal of Peasant dan University of Sussex.

            Kata Kunci: Indonesia, Kalimantan Barat, akuisisi tanah, sawit,
            konlik



                Kenaikan  permintaan  global yang tajam  terhadap  energi dan
            pangan telah mendorong akuisisi tanah secara luas di negara-negara
            Selatan. Dalam  kasus  Indonesia, hal tersebut  telah  mendorong
            perluasan perkebunan kelapa sawit yang diharapkan akan tiga kali
            lipat  di  daerah  lahan  selama  dekade  berikutnya. Hal ini belum
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300