Page 331 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 331
306 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
merepotkan), dan tidak sempurna proses pembakarannya (kurang
oksigen) sehingga lebih banyak gas yang dihasilkan dibandingkan
dengan proses kebakaran dimana penyalaan lebih dominan. Hal itu
dapat terjadi karena yang terbakar adalah gambut (bahan organik)
yang berada di bawah permukaan dengan tingkat dekomposisi
berbeda (ibrik, hemik dan saprik) dengan tingkat kadar air yang
cukup tinggi. Sebagian besar kebakaran tadi disebabkan oleh
ketidaksengajaan atau kesengajaan oleh manusia dan berhubungan
dengan beberapa penyebab; di antaranya adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan aktivitas komersial.
Untuk memastikan seberapa besar kandungan karbon yang
terdapat di dalam tegakan kelapa sawit yang berumur 25 tahun,
dilakukan penelitian dengan cara melakukan penebangan tanaman
kelapa sawit yang berumur 25 tahun dan ditanam di tanah mineral
yang berlokasi di Tanah Grogot, Kalimantan Timur pada bulan Juli
tahun 2009 yang lalu. Kandungan karbon pada bagian atas permukaan
di kebun kelapa sawit di Tanah Grogot, Kalimantan Timur adalah
39,94 ton/ha atau setara dengan 146,58 ton CO2-eq. Jumlah terbesar
kandungan karbon tersebut terdapat pada bagian batang kelapa sawit
yaitu 29,13 ton/ha atau setara dengan 106,91 ton CO2-eq. Selain di
kebun sawit, Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) juga dihasilkan dari pabrik
minyak sawit. Ada beberapa sumber emisi di pabrik pengolahan tadi
yaitu: Emisi yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar
untuk transportasi internal di areal penanaman dan penggunaan
mesin-mesin. Emisi yang berhubungan dengan penggunaan pupuk.
Emisi yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar di dalam
pabrik dan penggunaan berdasarkan produk yang dihasilkan.Emisi
yang berasal dari buangan (limbah) pabrik minyak kelapa sawit.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertanian pada 16
Februari 2009 menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian No.14/
Permentan/PL.110/2/2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan
Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit. Permentan ini diterbitkan
dengan menimbang beberapa hal diantaranya adalah bahwa lahan
gambut memiliki peran penting terhadap kelestarian lingkungan
dalam kehidupan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya kelapa
sawit; pemanfaatan lahan gambut untuk budidaya kelapa sawit