Page 351 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 351

326   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            pembangunan  food estate  di Delta  Kayan, Kabupaten  Bulungan,
            Kalimantan Timur.
                Artikel ini merupakan  satu  diantara  kumpulan  artikel yang
            terdapat  dalam  majalah  bulanan  Legislatif  edisi XI, yang secara
            khusus mengeksplorasi respon pemerintah pusat melalui Direktur
            Perluasan dan Pengelolaan Lahan Kementrian Pertanian, Ir. Tunggul
            Iman  Panudju, MSc  mengenai pengembangan  Food Estate  di area
            Delta Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur.

                Menurut  Tunggul, “food estate  di Kabupaten  Bulungan  untuk
            tahun 2011 telah tercetak sawah 1.000 ha dengan total anggaran Rp.
            9, 7 milyar. Dari tahun 2006 sampai dengan 2010 telah dicetak sawah
            seluas 1.700 ha dengan total anggaran Rp. 16, 49 milyar dan rencana
            untuk tahun 2012, cetak lahan 1000 ha dengan anggaran 10 miliar.”
            Pemerintah sendiri direncanakan akan membangun kawasan food
            estate Delta Kayan seluas 3.000 – 5.000 ha.
                Dalam  pembangunan    food  estate  ini, Pemerintah  Daerah
            (Pemda) Kabupaten   Bulungan   sendiri telah  menarik  investor
            dalam  bekerjasama  menanamkan  investasinya. Investor  tersebut
            adalah, PT. Sang Hyang Sri (SHS), PT. Miwon, PT. Solaria  dan  PT.
            Tiga  Pilar. Kerjasama  yang telah  dilakukan  saat  ini adalah  dengan
            PT.SHS. “Diantara 3000 – 500 ha tadi, ada beberapa ha dipinjamkan
            atau disewakan ke SHS yang nantinya untuk perkantoran, gudang,
            kelas, bengkel, perbenihan, penggilingan  padi. Nanti tugasnya
            SHS menyiapkan    semua  kebutuhan   sarana  dan  prasarananya
            yang berhubungan  dengan  sawah  seperti pupuk, pestisida, benih
            termasuk traktor. Juga pelatihan kepada petani dan membeli semua
            hasil pertanian dengan harga yang telah disepakati.”
                Dalam  praktiknya, perluasan  areal pertanian  (sawah)  baru
            membutuhkan    Survey  Investigasi Desain  (SID) yang disiapkan
            Pemda sebagai pedoman pelaksanaan yang didalamnya mencakup
            informasi luas  wilayah, kondisi pengairan, kemiringan  tanah  serta
            rencana  anggaran  biaya  (RAB). “SID inilah  yang nanti menjadi
            rujukan petugas dan petani. Bila kenyataan dilapang RAB nya lebih
            besardari anggaran kita, itu sudah menjadi kewajiban petani untuk
            membantu melalui swadaya.” Dalam konteks ini, pemerintah pusat
   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356