Page 359 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 359
334 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
keuntungan. Minyak nabati dipersepsikan sebagai alternatif bakar
masa depan yang bebas unsur pencemar, dapat diperbarui, nisbi,
lebih murah dan mudah didapatkan serta memiliki dampak positif
langsung dan nyata pada masyarakat awam yang miskin dan
terpencil di pedalaman sekalipun. Bagian akhir tulisan ini ditutup
dengan usulan pengembangan jarak pagar untuk memperpanjang
umur dan menanggulangi pendangkalan waduk Wonogiri serta
pendayagunaan lahan kering di Timor.
Isu bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia telah menjadi sesuatu
yang sama mudah terbakarnya seperti BBM sendiri. Hal ini terlihat
dari kenaikan harga BBM jenis apapun yang selalu menjadi penyulut
kenaikan harga bahan-bahan pokok. Isu energi atau BBM tidak
hanya menjadi determinan utama dalam perekonomian nasional
tetapi juga telah menjadi satu isu politik praktis yang sangat peka
di Indonesia. Bukan hanya organisasi-organisasi rakyat dan gerakan
mahasiswa yang selalu menjadikannya sebagai ‘isu penyulut’ aksi-
aksi protes mereka, bahkan partai-partai politik beserta organisasi-
organisasi massanya pun selalu juga memanfaatkannya sebagai
‘bahan kampanye’. Pada kenyataannya, gagasan untuk menghentikan
pemakaian dan ketergantungan pada BBM konvensional sebenarnya
bukanlah gagasan yang baru. Sejak Rudolf Diesel pertama kali
memperkenalkan motor bakar ciptaannya yang digerakkan dengan
bahan bakar minyak nabati (minyak-kacang dan minyak-ganja)
pada tahun 1910, gagasan itu sebenarnya sudah mulai menemukan
wujud nyata penerapannya. Entah bagaimana, prakarsa Diesel ini
tidak berkembang, sehingga mesin-mesin diesel yang yang dikenal
sekarang justru dijalankan dengan BBM konvensional Petro Diesel
atau solar.
Bahan bakar minyak (BBM) nabati dan biodiesel adalah pecahan
kecil dari apa yang disebut Biofuels atau BBM nabati yakni bahan
bakar bukan fosil (non fossil fuel) yang berasal dari unsur nabati
(tumbuh-tumbuhan dan hewan) yang dapat diperbarui (renewable)
antara lain diadakan kembali dengan ditanam atau dibudidayakan.
Buku ini menjelaskan mengenai keberadaan sumber-sumber energi
alternatif yang dapat diperbarui (renewable) untuk menggantikan