Page 367 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 367
342 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
mendapat apresiasi positif dalam upayanya memberantas illegal-
logging, namun penghargaan tersebut tampaknya harus ditinjau
ulang apabila melihat apa yang terjadi di hutan Papua. Kebijakan
perkebunan telah memberi ancaman yang lebih besar terhadap
hutan Papua dibandingkan illegal logging itu sendiri. Suatu tinjauan
yang komprehensif terhadap hutan Papua sangat dibutuhkan, dan
kebijakan itu harus ditempatkan sebagai pengaman bagi kebutuhan
komunitas lokal dan demi melindungi hutan yang masih tersisa,
dibandingkan perampasan lahan secara destruktif.
(VRP)
Keterangan: artikel dapat diunduh di www.eia-international.org
IV.51. White, Ben & Julia. 2012. Gender Experiences of
Dispossesion” Oil Palm Expansion in a Dayak Hibun
Community in West Kalimantan. Journal of Peasant Studies,
Volume 39, Issue 3-4, p. 995-1016.
Kata Kunci: Indonesia, Kalimantan, sawit, gender, ekologi politik
Artikel ini berupaya mengeksplorasi persoalan gender dalam
konteks perluasan sawit dalam Komunitas Dayak, di kabupaten
Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia. Penelitian menunjukkan
bahwa perluasan korporasi perkebunan dan sistem contract farming
semakin memberikan dampak buruk pada posisi dan kehidupan
perempuan asli yang merupakan komunitas patriarkal. Perpindahan
penguasaan lahan dari komunitas kepada negara dan praktik
sistem kepala keluarga pada pendaftaran plot untuk petani kecil
telah mengikis hak perempuan atas tanah dan perempuan menjadi
kelas buruh di perkebunan. Pada saat yang sama, di dalam kasus
ekspansi komoditas perkebunan yang lain, dapat dilihat munculnya
ambivalensi, di satu sisi daya tarik dari pendapatan dan di sisi lain
hilangnya sumber daya, tenurial dan otonomi.
Pengumpulan data untuk kajian ini dilakukan dengan penelitian
kualitatif yang didasarkan pada interview dengan informan lokal.
Penelitian bertujuan untuk menunjukan bagaimana prosedur formal