Page 41 - Berangkat Dari Agraria
P. 41

18   Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             tahun 2003  ada  10,2  juta  orang  miskin  di  sekitar  wilayah hutan
             (Lampiran 3 NKB).

                 Sinergi  para  pihak  sangat  vital.  Dalam hal  ini, keduabelas
             kementerian/lembaga  yang menandatangani  NKB (Kemendagri,
             Kemenkumham, Kemenkeu, Kementerian ESDM,  Kementan,
             Kemenhut, Kementerian PU, Kementerian LH, Kementerian PPN/
             Bappenas, BPN, BIG, dan Komnas HAM) harus benar-benar responsif
             dan bekerja nyata menyukseskan NKB.


             Tiga prasyarat
                 Ada tiga prasyarat pokok sukses pembaruan agraria (termasuk
             penataan  hutan),  yakni  arahan  dan  kepemimpinan  langsung
             Presiden, keterlibatan aktif semua kementerian dan lembaga terkait,
             dan peran masyarakat.
                 Secara  filosofis dan yuridis, percepatan pengukuhan  kawasan
             hutan  hendaknya  diarahkan untuk  memastikan penguasaan
             dan  pengusahaan  hutan  sehingga  sungguh menjadi bagian  dari
             perwujudan spirit ideologis Pancasila dan Konstitusi, yakni keadilan
             sosial  dan kemakmuran  rakyat.  Tujuan  yang ingin  dicapai NKB
             adalah meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam percepatan
             pengukuhan kawasan hutan  serta meningkatkan kerja  sama  dan
             koordinasi  dalam  mendorong percepatan pembangunan  nasional
             dan pencegahan korupsi (Pasal 1).

                 Tiga  agenda  utamanya  adalah  harmonisasi  kebijakan  dan
             peraturan perundang-undangan, penyelarasan teknis dan prosedur,
             serta resolusi konflik berdasar prinsip keadilan dan HAM. Percepatan
             pengukuhan kawasan hutan  dalam konteks  pembaruan  agraria
             mesti  sejalan  dengan  arah kebijakan  TAP MPR IX  Tahun 2001.
             Dalam kaitan resolusi konflik, strategi penanganan konflik agraria
             dilakukan melalui  pembentukan mekanisme  dan kelembagaan
             khusus. Karena itu,  gagasan membentuk Komisi Nasional  untuk
             Penyelesaian Konflik Agraria perlu dipertimbangkan.
                 Percepatan  pengukuhan  kawasan hutan  dalam konteks
             pelaksanaan  pembaruan  agraria mesti melibatkan masyarakat.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46