Page 105 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 105

Mochammad Tauchid

            pacht dan herendienst merasa mendapat ancaman yang akan
            sangat membahayakan. Ancaman ini terutama dengan pem-
            berian hak memakai turun temurun bagi rakyat atas tanah
            sebagai hak yang lebih kuat bagi rakyat dari waktu yang sudah-
            sudah dan juga terhapusnya hak mendapat tenaga herendienst.
                Untuk menghindarkan ancaman Agrarische Reorga-
            nisatie yang akan membahayakan keberadaan onderneming
            maka diada-adakan peraturan perubahan (Conversie
            beschikking) dalam Undang-undang Sewa Tanah yang baru
            (Vorstenlandsch Grondhuurreglement) Stbl. 1918 no. 20, atas
            dasar pengakuan hak sejarah onderneming di daerah itu. Hak
            sejarah (historis recht) kaum pemodal di Yogyakarta yang
            sudah berjalan satu abad tidak disia-siakan oleh pemerintah
            Hindia Belanda. Jasa-jasa onderneming yang sudah begitu
            besarnya di daerah itu dengan membuatkan jalan-jalan,
            pengairan dll, harus dihargai. Hak historis onderneming ini
            dihargai dengan Undang-undang yang baru. Penghargaan hak
            sejarah kaum pemodal di Yogyakarta membawa akibat seba-
            liknya bagi rakyat yang berarti kelanjutan “kewajiban sejarah”
            yang pahit masih harus terus dijalankan. Untuk melepaskan
            kewajiban sejarah yang berat itu harus menunggu 50 tahun lagi.
                Dalam Undang-undang sewa tanah di antaranya ditetap-
            kan:
            a. selama 50 (lima puluh) tahun dari sejak tahun 1918 (lahir-
              nya Undang-undang tersebut), perjanjian sewa tanah yang
              lama masih terus berlaku dan dijamin keberlangsungnya untuk
              terus mendapat tanah seperti yang sudah-sudah, termasuk
              tanah untuk keperluan bangunan-bangunan (pabrik, railbaan,
              rumah-rumah pabrik, kediaman pegawai-pegawai dll),
            b. terhapusnya hak onderneming untuk mempergunakan

            84
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110