Page 96 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 96

Masalah Agraria di Indonesia

                terkenal dengan nama “Grondhuur Ordonnantie” ini mak-
                sudnya menyediakan tanah untuk kepentingan onderneming
                memerlukan tanah yang hanya digunakan semusim.
                    Persewaan tanah kepada bangsa asing dari tanah hak milik
                rakyat Indonesia, dianggap tidak melanggar larangan mele-
                paskan tanah orang Indonesia kepada bangsa asing (grond-
                vervreemdingsverbod). Karena hak tanahnya itu masih tetap
                di tangan orang Indonesia yang mempunyainya. Sesungguh-
                nya, secara de facto tanah itu sudah di tangan orang asing,
                karena sepenuhnya dipergunakan dan diambil keuntungannya
                oleh orang asing yang menyewa dalam waktu yang lama.
                    Peraturan ini dibuat, katanya, untuk melindungi rakyat
                yang lemah ekonominya jangan sampai menjadi korban pe-
                milik modal yang sering melakukan voorschot dsb., maka
                persewaan tanah itu diatur dengan Grondhuur Ordonnantie,
                Stbl. 1918 no. 88.
                    Menurut ordonansi, tanah yang boleh disewakan adalah:
                a. tanah rakyat dengan hak agraris eigendom;
                b. tanah rakyat dengan hak milik Indonesia (individueel
                  bezitsrecht);
                c. tanah desa (tanah komunal) yang dikerjakan rakyat;
                d. tanah bengkok.
                    Sedangkan lamanya sewa untuk ini:
                a. 1 tahun atau 1 tahun musim (plantjaar) untuk tanah
                  bengkok;
                b. 3 ½ tahun untuk sawah yang bukan bengkok;
                c. 12 tahun untuk tanah darat yang bukan bengkok;
                d. 25 tahun untuk tanah pada poin a, b dan c di atas, bila di-
                  perlukan untuk jalan kereta api (lori), jalan-jalan biasa, atau
                  saluran air untuk kepentingan onderneming;

                                                                    75
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101