Page 119 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 119

Land Reform Lokal A La Ngandagan


            Soemotirto, pemerintah desa memang sangat mendominasi
            semua aktivitas masyarakat desa Ngandagan. Bahkan
            organisasi Kerukunan Tani (Kertani), yang pembentukannya
            disponsori oleh Dinas Pembangunan Usaha Tani Kabupaten
            Purworejo, pada perkembangannya juga identik dengan
            pemerintah desa. Hal ini karena ketua dan sekretarisnya
            dijabat sendiri oleh Lurah Soemotirto dan cariknya.
            Maka Kertani yang ada di Ngandagan bukan lagi wadah
            organisasi yang mengakomodasi aktivitas dan inisiatif
            warga dari bawah, melainkan menjadi sebangun dengan
            “desa” itu sendiri dengan lurah sebagai pimpinannya dan
            seluruh warga desa sebagai anggotanya (Wiradi 2009b:
            180). Pada kenyataannya, koperasi lumbung padi ini juga
            merupakan bagian dari aktivitas organisasi Kertani dalam
            arti demikian ini.


            D.  BEBERAPA PEMBANGUNAN DESA LAINNYA
            Sebagai sosok pemimpin karismatis dan visioner yang
            menjalankan kepemimpinannya secara otoriter, Soemotirto
            berhasil menggerakkan rakyatnya untuk menciptakan
            beberapa proyek perubahan yang monumental di desanya.
            Bukan hanya terkait dengan bidang pertanian dan
            pembangunan ekonomi seperti telah diuraikan sebelumnya,
            namun juga di bidang-bidang pembangunan desa yang
            lain seperti kebudayaan, pendidikan, dan infrastruktur
            pedesaan.








            90
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124