Page 124 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 124

Desa Ngandagan dan Inisiatif Land Reform Lokal di Era Kepemimpinan Lurah . . .


             untuk mewujudkannya. Sedangkan secara kultural ia
             melambangkan proses terjadinya transformasi kebudayaan
             masyarakat dari kesadaran mitologis menjadi kesadaran
             kebangsaan dan kerakyatan di bawah tempaan semangat
             Revolusi Kemerdekaan. Dalam arti ini, maka Goa Pencu
             merupakan monumen yang mengekspresikan apa artinya
             bagi masyarakat petani di desa Ngandagan menjadi merdeka
             dan menjadi warganegara Indonesia. Suatu ekspresi lokal
             yang genius dan pada masanya mendapat pengakuan secara
             luas, mengingat monumen ini menjadi magnet yang terbukti
             mampu menyedot kedatangan banyak pengunjung dari
             luar desa.  36

             2.  Pendidikan Rakyat

             Pada masanya, Lurah Soemotirto dikenal sebagai pemimpin
             yang sangat mempedulikan pendidikan rakyatnya. Di
             atas telah dikemukakan mengenai pelaksanaan kursus
             Pemberantasan Buta Huruf (PBH) di Ngandagan yang
             keberhasilannya bahkan berhasil menarik perhatian Presiden
             Soekarno. Bahkan Presiden RI yang pertama ini kemudian
             berkunjung langsung ke desa ini untuk menyaksikan
             bagaimana kegiatan kursus PBH ini berlangsung.
                 Selain melalui kursus baca-tulis, Soemotirto juga dikenal
             sangat getol mengajak warganya untuk rajin mendengarkan
             siaran radio, terutama jika ada pidato Bung Karno, siaran
             berita nasional, ataupun pagelaran wayang kulit dari RRI

             36. Ketika Orde Baru berkuasa, dan menyadari makna politis
                dari tempat ini, makna tersebut kemudian dibelokkan dengan
                men-stigmatisasi-nya sebagai “markas PKI”, yang kemudian menjadi
                dalih untuk merusak dan menelantarkannya.

                                                              95
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129