Page 126 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 126

Desa Ngandagan dan Inisiatif Land Reform Lokal di Era Kepemimpinan Lurah . . .


             Gunung Pencu dan, sebagai gantinya, membangun kompleks
             Goa Pencu sebagai pusat untuk kegiatan seni-budaya
             dan kepemudaan juga merupakan bagian dari upayanya
             melakukan pendidikan kepada rakyat, sebagaimana telah
             dijelaskan di atas.
                 Namun selain pendidikan politik dalam arti luas,
             Soemotirto juga mempedulikan pendidikan dasar untuk
             anak-anak. Saat itu memang belum ada sekolah yang
             dibangun oleh pemerintah untuk pendidikan dasar ini,
             tidak di Ngandagan dan tidak pula di desa-desa sekitarnya.
             Pembangunan sekolah semacam ini bahkan menjadi bagian
             dari kampanye Soemotirto ketika ia maju dalam pemilihan
             lurah. Oleh karena itu, pada tahun 1954, Soemotirto mulai
             memprakarsai pembangunan gedung Sekolah Rakyat di desa
             Ngandagan. Sekolah ini dibangun di atas tanah Soemotirto
             yang telah diwakafkan. Sketsa dan desain bangunan dibuat
             sendiri oleh Soemotirto, konon dengan cara menggambarnya
             dengan jempol kaki di atas tanah. Berdasarkan gambar di
             atas tanah itu ia kemudian menunjuk-nunjuk para tukang
             dan pekerja bangunan untuk memberikan instruksi cara
             pembangunannya. 38
                 Bahan bangunan gedung ini diambil dari lingkungan
             sekitar desa. Batu sungai sebagai fondasi diperoleh melalui
             iuran warga, demikian pula halnya dengan pasir. Batu
             gamping dibuat sendiri oleh warga dengan membakar batu
             kapur yang diambil dari perbukitan. Bangunan itu tidak
             menggunakan semen, melainkan bata merah yang ditumbuk
             oleh kaum perempuan di desa, tua maupun muda. Sedang


             38. Wawancara dengan Soekatmo, tanggal 4 Juni 2010.

                                                              97
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131