Page 122 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 122

Desa Ngandagan dan Inisiatif Land Reform Lokal di Era Kepemimpinan Lurah . . .


             mengapit lukisan tangan yang terbebas dari ikatan rantai.
             Kalimat yang pertama berbunyi: “KEBEBASAN 17
             AGUSTUS 1945”, sedangkan kalimat berikutnya di sebelah
             kiri lukisan berbunyi: “KEKUASAAN HAK NEGARA,
             MILIK IBU PERTIWI”. Pada batu di sebelah kiri goa
             terpahat tulisan berbunyi: “HANYA KEPADA INI” yang
             diikuti oleh lukisan dua tangan yang berjabatan (simbol
             persatuan), dilanjutkan dengan kalimat di sebelahnya:
             “TERGANTUNG KESELAMATAN NEGARA KITA”,
             dan ditutup dengan tulisan: “SEMANGAT 17 AGUSTUS
             1945”.











                          Sisi Kanan Goa
                                                     Sisi Kiri Goa
                          Sisi Kanan Goa             Sisi Kiri Goa
                                  Gambar 3.6
                          Dua Prasasti di Depan Goa Pencu
                      (Sumber: http://cahprigelands.blogspot.com)
                 Masih di kompleks Goa Pencu ini, terdapat tanah
             lapang yang sering dimanfaatkan oleh para pemuda untuk
             latihan olah raga maupun baris-berbaris. Di tempat yang
             sama dibangun pula beberapa rumah yang berfungsi sebagai
             pesanggrahan. Di dalamnya terdapat peralatan gamelan
             lengkap untuk digunakan para warga bermain kesenian
             karawitan dan kesenian rakyat lainnya. Hampir setiap sore
             hari tempat ini ramai dikunjungi oleh warga desa yang
             mengaso selepas kerja sambil bermain kesenian.


                                                              93
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127