Page 121 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 121
Land Reform Lokal A La Ngandagan
Pembangunan komplek di Goa Pendu ini dikerjakan
warga Ngandagan sendiri. Mereka yang memiliki kewajiban
kerigan kepada desa menjadi tenaga kerja utama untuk
pembangunan ini. Selain itu, dilibatkan pula orang-orang
yang memiliki keahlian bangunan tertentu, seperti tukang
kayu dan tukang batu (blandong). Sampai sekarang pun
sebagian penduduk masih dapat mengingat sosok para
pekerja ini, yakni para pemuda yang dipilih dari warga desa
yang memiliki badan kekar.
Gambar 3.4 Gambar 3.5
Goa Pencu Tahun 2010 (tak terawat, penuh Sketsa Goa Pencu
goresan dan coretan)
Sebagai suatu kompleks, bangunan goa ini juga
dilengkapi dengan beberapa bangunan lainnya. Di depan
pintu lorong yang menghadap ke arah timur dibangun
patung para pahlawan Indonesia seperti RA. Kartini dan
Pangeran Diponegoro. Patung-patung tersebut sekarang
telah lenyap tanpa bekas, namun dua prasasti yang berupa
batu panjang di kiri-kanan pintu goa masih utuh sampai
sekarang. Prasasti itu memuat ungkapan-ungkapan yang
menggambarkan semangat nasionalisme dan kerakyatan.
Pada batu di sisi kanan goa terpahat dua kalimat yang
92