Page 165 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 165

142   FX. Sumarja


            10 Tahun 1961 tidak lagi didasarkan pada ketentuan UU No. 24 tahun
            1954, kecuali pemindahan hak atas tanah perkebunan masih tetap
            didasarkan pada UU No. 28 Tahun 1956.
                Berdasarkan Permendagri No.1 Tahun 1967 tentang Pembagian
            Tugas  dan  Wewenang  Agraria,  yang mencabut Surat Keputusan
            Menteri Agraria No. SK. 112/Ka/1961, bahwa kewenangan pemberian
            hak-hak atas tanah dan pengawasannya diatur sebagai berikut:

            a.  Tugas dan wewenang yang dengan peraturan ini dilimpahkan
                kepada  para Gubernur Kepala Daerah  dan Bupati/Walikota
                Kepala Daerah dalam kedudukan dan fungsinya sebagai Wakil
                Pemerintah Pusat, penyelengga-raannya sehari-hari dilakukan

                atas nama  dan  tanpa mengurangi hak,  kewenangan  dan
                tanggung jawab Kepala Daerah,  oleh Direktorat  Agraria dan
                Transmigrasi atau Kantor Inspeksi Agraria pada tingkat Provinsi
                dan oleh Kantor Agraria dan Transmigrasi atau Kantor Agraria
                pada tingkat Kabupaten/Kotamadya.
            b.  Di daerah Istimewa Yogyakarta tugas dan wewenang yang dengan
                peraturan ini dilimpahkan kepada para Gubernur Kepala Daerah
                dan  Bupati/Walikota  Kepala  Daerah,  dilimpahkan  kepada
                Kepala Daerah Istimewa  Yogyakarta,  penyelenggaraannya

                sehari-hari dilaksanakan atas nama dan tanpa mengurangi hak,
                kewenangan  dan  tanggung jawab Kepala Daerah,  oleh Dinas
                Agraria Daerah Istimewa Yogyakarta.


                Permendagri No.1 Tahun 1967 di atas kemudian diganti dengan
            Permendagri  No.  6  Tahun 1972  tentang  Pelimpahan  Wewenang
            Pemberian  Hak  Atas Tanah,  yang mengatur bahwa: 1) izin

            pemindahan HGU diberikan oleh gubernur;  2)  pemindahan  hak
            milik, HGB, dan hak pakai atas tanah negara kepada WNI atau badan
            hukum Indonesia  yang bukan modal  asing menjadi  kewenangan
            bupati/walikota;  3)  sisanya  menjadi kewenangan  Menteri Dalam
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170