Page 180 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 180

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  157


              8)  Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang
                  merupakan kewajiban pembeli belum dilunasi.
              9)  Sertifikat tanah belum dicek bersih di Kantor Pertanahan tetapi
                  telah diyakini penjual dan pembeli bahwa tanah tersebut tidak
                  akan menimbulkan masalah.
              10)  Nilai  Jual Objek Pajak  yang  tidak  sesuai  dengan  harga  pasar,
                  dapat diturunkan di Kantor Pajak dan Bangunan (PBB) bagi yang
                  dibenarkan  oleh undang-undang.  Misalnya pensiunan  Pegawai
                  Negeri, Veteran, ABRI, dan sebagainya (menunggu penurunan PBB).

              11)  Sertifikat belum terbit atau masih dalam proses pengurusan di
                  Kantor Badan Pertanahan Nasional. 27


                  Hambatan-hambatan     itulah   yang   kemudian    disiasati
              menggunakan lembaga Perjanjian Pendahuluan Jual Beli di hadapan
              notaris yang di dalamnya memuat kuasa mutlak, dengan alasan demi
              kelancaran lalu lintas  perekonomian  dan kebebasan berkontrak.

              Hal demikian adalah baik adanya, namun perlu diingat juga bahwa
              tidak jarang kemungkinan  tersebut justru  disalahgunakanan.
                                                                          28
              Penyalahgunaan tersebut,  misalnya tanah  dipergunakan  sebagai
              barang komoditas (akan  diperjualbelikan kembali)  dan  untuk
              menghindari pajak (untuk sementara waktu) utamanya dari pembeli.
              Apabila pembelinya orang asing, dengan alasan sambil menunggu
              perubahan hak atas tanah menjadi hak pakai, maka dibuatkan kuasa



              27  Chairani Bustami,  Aspek-aspek  Hukum  Yang  Terkait Dalam  Akta
                  Perikatan Jual Beli Yang Dibuat Notaris Dalam Kota Medan, Tesis pada
                  Program Pasca Sarjana USU Medan, 2002, hlm. 98; Nelly Sriwahyuni
                  Siregar: Tinjauan Yuridis..., Op. Cit., hlm. 82, hal ini dibenarkan juga
                  oleh Reza Berawi, S.H. M.H, Ketua Ikatan PPAT Lampung (wawancara
                  hari Sabtu,27 April 2013, di Bandar Lampung).
              28  Mengingat kuasa mutlak  sering disalahgunakan dengan melibatkan
                  oknum Notaris, oknum Camat PPAT, oknum bank, yang  merugikan
                  rakyat kecil  tidak berpendidikan, maka Instruksi Mendagri No. 14
                  Tahun 1982  perlu ditinjau kembali, Lihat  Jeremias Lemek,  Mencari
                  Keadilan ...., Op. Cit.,  hlm. 202-209.
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185