Page 185 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 185

162   FX. Sumarja


            a)  Pasal 18 UU No. 4 Tahun 1985 tentang Rumah Susun, menentukan
                bahwa bangunan rumah susun yang telah dibangun, baru dapat
                dijual untuk dihuni setelah mendapatkan izin layak huni dari
                Pemerintah Daerah setempat. Pasal ini dengan tegas mengatur
                bahwa  penjualan  rumah  susun  hanya dapat dilakukan  jika
                disamping rumah susun selesai dibangun dan dikeluarkan izin
                layak huni.
            b)  Pasal 26  ayat (1) UU No. 4  Tahun 1992  tentang Perumahan
                dan Permukiman, menentukan bahwa Badan usaha di bidang

                pembangunan perumahan yang membangun lingkungan siap
                bangun dilarang menjual kaveling tanah matang tanpa rumah.
            c)  Pasal 5 ayat (7) dan (9) Permendagri No. 5 Tahun 1974 tentang
                Ketentuan-ketentuan Mengenai Penyediaan  dan Pemberian
                Tanah Untuk Keperluan Perusahaan, mengatur bahwa tanah-
                tanah yang dikuasai oleh Perusahaan Pembangunan Perumanah
                dengan HGB atau Hak pakai dapat dipindahkan haknya berikut

                rumah-rumah dan bangunan-bangunan yang berada di atasnya
                kepada pihak-pihak lain yang memerlukannya, kecuali apabila
                perusahaan tersebut bermodal swasta maka pemindahan hak
                tersebut merupakan suatu kewajiban. Penyerahan (pemindahan)
                tanah HGB  dan Hak Pakai kepada  pihak  yang memerlukan
                hanya dapat dilakukan dalam keadaan sudah selesai dibangun
                sesuai dengan rencana pembangunan proyek.


                Apabila diperhatikan ketentuan di atas terdapat kalimat “hanya

            dapat dilakukan... dst”,  mengisyaratkan adanya  suatu  kewajiban
            dalam penjualan tanah berikut bangunan rumahnya yang telah selesai
            dibangun oleh perusahaan perumahan. Kemudian di dalam Pasal 26
            ayat (2) UU No. 4 Tahun 1992 terdapat ketentuan pengecualian bahwa
            Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum
            Perumnas) dapat menjual tanah tanpa rumah, karena misinya untuk
            membangun perumahan menengah ke bawah. Demikian, perusahaan
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190