Page 197 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 197

174   FX. Sumarja


            Mengingat  pengaturan  PPJB  dimaksudkan  tidak  semata-mata
            untuk urusan kepentingan perumahan, namun terkait juga dengan
            pemindahan hak atas tanah seperti yang telah diatur dalam Instruksi
            Mendagri No.  14  Tahun 1982 (yang  menginginkan  adanya  suatu
            pengaturan yang lebih baik), maka sudah saatnya apabila lembaga
            PPJB termasuk pembatasan dan sanksinya dimasukkan dalam RUU
            Hak-Hak  Atas Tanah,  atau RUU  Pertanahan,   ataupun UU  Hak
                                                      49
            Milik yang diamanatkan Pasal 50 ayat (1) UUPA.

                Selain  aturan  pembatasan  penggunaan  PPJB dan  sanksi,
            yang  tidak kalah  pentingnya  adalah memberikan kewenangan
            kepada PPAT dan Kantor Pertanahan untuk melakukan mengujian
            kebenaran materiil terhadap dokumen-dokumen yang dipergunakan
            dalam  perbuatan  jual  beli atau  pemindahan  hak atas  tanah guna
            pendaftaran  peralihan hak  atas  tanahnya  di Kantor Pertanahan.
                                                                        50
            UU Administrasi  Pemerintahan  telah memberi  kewenangan  yang


            49  Baik  RUU Pertanahan  dan RUU  Hak-Hak  Atas  Tanah tidak/belum
                mengakomodir pengaturan tentang PPJB.
            50  UU Adminitrasi Pemerintahan, Pasal 50 mengatur: Ayat (1) Badan dan/
                atau Pejabat Pemerintahan, sebelum membuat Keputusan dan/atau
                Tindakan harus memeriksa dokumen dan kelengkapan Administrasi
                Pemerintahan; Ayat (2) Dalam melaksanakan pemeriksaan  sebagai-
                mana dimaksud pada ayat (1), Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
                menentukan  sifat ruang  lingkup pemeriksaan, pihak  yang
                berkepentingan dan  dokumen-dokumen  yang  dibutuhkan  untuk
                mendukung  pengambilan  Keputusan  dan/atau  Tindakan; Ayat  (3)
                Apabila dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak permohonan Keputusan
                dan/atau Tindakan diajukan dan telah memenuhi persyaratan maka
                permohonan tersebut dianggap dikabulkan, sedangkan permohonan
                yang  tidak lengkap  dianggap  ditolak;  Penjelasan Pasal  50  ayat (2),
                mengtur:  pemeriksaan dokumen  mencakup: a.  mempertimbangkan
                fakta-fakta  dan  bukti yang  menguntungkan  pihak-pihak yang
                berkepentingan dalam mengambil Keputusan dan/atau Tindakan; b.
                menyiapkan dokumen  yang  dibutuhkan,  mengumpulkan  informasi,
                mendengarkan dan memperhatikan pendapat pihak lain yang terlibat
                dan/atau  terkait, pernyataan  tertulis dan elektronis dari pihak yang
                berkepentingan,  melihat  langsung  fakta-fakta,  menanyakan  kepada
                para saksi dan/atau ahli, serta bukti-bukti lain yang relevan sebelum
                diterbitkannya Keputusan.
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202